Setelah ibu memposisikan diri dan bayi dengan nyaman saatnya ibu melekatkan bayi ke payudara. Supaya bayi bisa melekat dengan baik, pastikan bayi membuka mulutnya dengan lebar dan ibu memposisikan puting di langit-langit mulutnya sehingga areola bisa masuk dan terhisap bayi. Perlekatan yang baik akan mencegah terjadinya puting lecet yang membuat penyusuan menjadi tidak nyaman. Pastikan hidung setinggi puting bukan dagu yang setinggi puting. Lihat bibir bawah bayi: arahkan bibir bawah menjauhi dasar puting sejauh mungkin, sehingga lidah mampu menarik banyak bagian payudara ke dalam mulut. Saat bayi membuka lebar mulutnya dan bibir bawah menyentuh payudara ibu, dorong bibir bawahnya ke arah dagu dengan menggunakan payudara sehingga mulut bayi terbuka lebih lebar lagi.
Hasil akhir areola ibu masuk jauh dari bibir atasnya sehingga gusi bayi akan memerah payudara ibu bukan mengunyah puting ibu. Hal ini membuat puting ibu bertambah panjang dua kali lipat. Puncak puting akan tertekan diantara lidah dan langit-langit mulut. ASI akan dikeluarkan dalam waktu 0,03 detik setelah penguluran puting maksimal (Smith, 1998). Ibu bisa melihat hasil akhir tampak lebih banyak areola di atas mulut bayi daripada di bawahnya. Tanda bayi melekat dengan baik:
1.Areola – masuk semua atau sebagian besar areola masuk ke mulut bayi (kurang lebih ½ inci dari dasar puting). Areola yang terlihat di sebelah atas mulut bayi terlihat lebih luas daripada di bawah mulutnya.
2.Mulut – mulut bayi terbuka lebar.
3.Bibir – bibir bayi terlipat keluar.
4.Dagu – dagu bayi menyentuh payudara.
Pada awalnya, menyusui terkadang sulit, namun dengan telaten dan sabar mencoba ibu akan mendapatkan hasil yang indah. Dengan posisi dan perlekatan yang baik ibu akan merasa nyaman saat menyusui dan bayi akan menyusu dengan baik. Bayi akan bisa memperoleh semua ASI yang dia butuhkan yang bisa kita nilai dari tanda kecukupan ASI pada bayi yaitu BAK, BAB, serta tumbuh kembang bayi. Jika ibu mendapatkan masalah dalam menyusui biasanya yang pertama perlu ibu nilai adalah posisi dan perlekatan bayi saat menyusu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H