Mohon tunggu...
Anisa Murni I
Anisa Murni I Mohon Tunggu... Guru - Sejak SD saya sangat suka membuat cerita, tapi jarang saya publish kemana-mana. Nah dan sekarang saya sudah memberanikan diri untuk mempublish cerita saya.

jangan lupa baca cerita saya ya!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prasaksi 2019

31 Januari 2019   08:22 Diperbarui: 31 Januari 2019   08:37 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jawabannya adalah kami harus menjaganya dengan baik. Jika yang memberikan benda tersebut para pengurus osis, maka apabila pengurus MPK meminta benda tersebut untuk dirinya kami harus mencegahnya. Karena, sebelum meberi benda tersebut para pengurus osis mengatakan " Jangan kasih ke siapa-siapa, cuma boleh saya yang minta ini lagi ". 

Berarti kita harus menjaganya dengan baik dong? Kan sudah dititipkan sebuah pesan. Ya pada sebenarnya kita harus berargumen ( lebih tepatnya memberi alasan ) kenapa benda tersebut tidak boleh diberikan kepada orang lain selain salah satu dari mereka yang benar-benar memberikan kepada kami. Ok, singkatnya begini. 

Si kakak pengurus osis A memberikan bunga kepada kami, dan ia juga menitipkan pesan yang sama seperti di atas tadi. Lalu tiba-tiba ada kakak pengurus osis B datang ke kami lalu meminta benda tersebut untuknya. Jika kita menjawab permintaan si kakak pengurus osis B seperti " Gaboleh kak, benda ini diberikan oleh kakak A dan tidak boleh dikasih ke siapa-siapa selain dia kak". 

Biasanya, si pengurus osis B langsung bertanya " Kenapa cuma dia yang boleh?? berikan alasan ke saya!". Dan kita benar-benar harus memberikan alasan. Tapi, tenang aja osis mya gak marah kok.

Kalau menurut saya dan banyak teman-teman saya, mereka ( para pengurus osis ) melakukan hal tersebut karena ingin nge-test apakah kita mampu menjaga benda seperti itu?.   Setelah, itu kami disuruh untuk berkumpul dengan kelompok untuk membuat " Vandel dan Tongkat ". Sekian dari saya wassalamualaikum wr wb.

               

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun