Dijelaskan bahwa Kalimantan Timur merupakan wilayah strategis dibanding Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pada pemilihan lokasi ibu kota ini dinilai aman dan juga bebas sebagai wilayah-wilayah yang terkena gempa bumi. Selain itu, Kalimantan Timur juga memiliki keunggulan yang secara geografis berbatasan dengan selat Makassar yang menjadi titik nol. Pulau Kalimantan telah dianggap paling komplit untuk dijadikan sebagai ibu kota, mulai dari ketersediaan lahan hasil deliniasi, dukungan infrastruktur penunjang, historis kebakaran hutan, kuantitas sumber air, juga demografi penduduk hingga sisi pertahanan. Kalimantan Timur strategis untuk dijadikan pusat pemerintahan dengan banyaknya kajian yang telah dijelaskan dan juga kebutuhan infrastruktur yang terpenuhi membuat tempat ini menjadi layak untuk  pemindahan ibu kota.
 Ada beberapa syarat yang dilontakran Jusuf Kala pada pemindahan ibu kota diantaranya harus berada di tengah Indonesia, penduduk daerah tersebut harus memiliki budaya toleransi yang baik, memiliki resiko bencana yang kecil seperti banjir, gempa bumi, gunung berapi, maupun tsunami, lokasi yang akan dipilih menjadi ibu kota harus memiliki lahan yang luas dan siap digunakan minimal 60.000 hektar. Pemilihan lokasi ibu kota ini telah memiliki karakteristik yang sesuai untuk ibu kota baru dibuktikan dengan wilayah daratan yang luas dan sebagian besar masih berupa hutan, wilayah perairan yang terdiri dari sungai dan laut serta wilayah udara diatasnya.
Langkah utama dalam penataan ruang dan wilayah yaitu melakukan analisis dan identifikasi terhadap berbagai karakteristik dari ruang wilayah untuk sebuah kesatuan wilayah. Tujuan adanya hal tersebut yaitu untuk menjamin kawasan yang nantinya memiliki arah pembangunannya agar tetap berorientasi lingkungan, penataan yang konstruktif dan terencana hingga analisis perkembangan wilayah untuk jangka panjang. Menjadikan tata ruang wilayah yang lebih proposional antara kondisi di daerah dengan pemindahan ibu kota pemerintahan serta prediksi-prediksi perkembangannya dalam jangka panjang, hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah. Kesiapan sumber daya manusia pendukung juga harus dipertimbangkan.
Dalam kemajuan sebuah daerah, SDM merupakan faktor vital karena potensi dan kemampuan pada setiap manusia yang ada di dalamnya akan menentukan berhasil atau tidaknya berbagai pembangunan pada suatu wilayah yang ada. Faktor sumber daya manusia juga merupakan aspek yang harus dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah daerah sebagai wilayah yang diwacanakan sebagai ibu kota.
Pada lokas pemindahan ibu kota yang lahannya masih milik pemerintah merupakan faktor penyebab pemilihan lokasi. Pada ibu kota sebelumnya yaitu Jakarta mengalami penyusutan lahan karena banyak lahan yang beralih fungsi. Sejauh ini ternyata tidak hanya Jakarta saja yang mengalami penyusutan, sangat disayangkan bahwa hampir di seluruh Pulau Jawa telah mengalami penyusutan pada fungsi lahan. Berbeda dengan Kalimantan Timur yang lahannya masih merupakan milik Negara, lahan yang ada di Jakarta telah banyak yang dimiliki oleh pihak-pihak swasta bahkan individu. Dengan luasnya lahan dan juga alaminya lahan yang ada di Kalimantan Timur nantinya akan mengalami perubahan fisik pada lahan tersebut. pulau Kalimantan merupakan wilayah sebagai pemasok kebutuhan oksigen untuk penduduk di dunia, bahkan Pulau Kalimantan dikenal sebagai  paru-paru dunia. Akankah jika di ubah menjadi wilayah yang aktif digunakan sebagai ibu kota akan berdampak pada kurangnya pasokan oksigen di dunia?
 Masih belum ditemukan titik temunya. Pemilihan lokasi yang berada tepat ditengah Negara Indonesia ini nantinya akan dapat meratakan jumlah penduduk di Indonesia. Dengan begitu, masyarakat masih mudah untuk berlalu lalang karena mudahnya akses yang berada sangat strategis ini. Dengan adanya pemindahan ibu kota ini juga diharapkan untuk dapat mensejahterakan daerah-daerah tertinggal dengan mudah. Pemindahan ibu kota ini akan dapat menumbuhkan pertumbuhan yang lebih baik dan dapat bersaing dengan daerah yang lebih dulu maju juga dapat menumbuhkan dan memajukan tempat barunya (ibu kota).
Dinamika social dan kebudayaan juga perlu diperhatikan yang nantinya itu akan menjadi intensi pokok dalam wacana pemindahan ibu kota. Dalam wacana pemindahan ibu kota memerlukan beberapa atensi pokok seperti aspek social budaya, daya dukung lingkungan, aspek keamanan, juga sumber daya manusia. Mengapa Kalimantan Timur yang terpilih? Prsiden Joko Widodo menjelaskan bahwa daerah tersebut minim dari bencana alam, yang kedua karena lokasinya strategis berada di tengah Indonesia, kemudian berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang yaitu Balikpapan dan samarinda, dan yang keempat yaitu telah memiliki infrastruktur yang relative lengkap, juga telah tersedianya lahan yang dikuasai oleh Negara dengan luas 180.000 hektar. Dengan luas yang telah disediakan, 40 ribu hektar akan digunakan sebagai kawasan induk ibu kota dan akan diperluas lagi, dan separuhnya nanti akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau yang termasuk juga hutan lindung.
Dalam pemindahan ibu kota ini, pemerintah telah mengkaji 78 proses pemindahan ibu kota Negara di dunia untuk menghindari kesalahan. Kota yang ingin diwujudkan yaitu kota cerdas dan modern berstandar internasional, menjadikan ikon urban design sebagai representasi kemajuan bangsa yang unggul, menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Saat ini konversi lahan terbesar terjadi di Pulau Jawa, sehingga pemindahan ibu kota ini merupakan kebutuhan yang mendesak. Proporsi konsumsi lahan terbangun yang ada di Pulau Jawa sangat mendominasi, bahkan mencapai lima kali lipat dari Pulau Kalimantan. Di Kalimantan, keterbangunan lahannya sebesar 9,29 persen pada 2010.
Pada tahun 2020 proporsi lahan terbangun di Kalimantan diprediksi akan meningkat menjadi 10,18 persen dan 11,08 persen pada 2030. Lahan pertanian di Pulau Jawa memiliki kesuburan lebih dari 3 kali lipat kesuburan lahan di Pulau Jawa. Sayangnya, lahan-lahan pertanian tersebut terus diciutkan guna untuk dikonversikan menjadi kota-kota baru, kawasan industry, dan juga berbagai macam proyek property. Menipisnya hutan pada Pulau Jawa sehingga mengancam terjadinya banjir dan nantinya akan mempersulit kehidupan para petani, sedangkan di Pulau Kalimantan cadangan air bersih masih melimpah, sumber energy malimpah, dan itu lah yang membuat mengkuatnya alasan mengapa ibu kota harus berpindah dari luar Pulau Jawa.
Masalah tentang pemindahan ibu kota merupakan upaya untuk mendorong keseimbangan pembangunan wilayah dengan mendistribusikan kegiatan industry, seni, budaya, pemerintahan, dan juga bisnis yang keluar dari  area Jakarta dan sekitarnya. Dalam pembangunan wilayahnya, penciptaan ibu kota baru diharapkan mampu mencakup seluruh aspek perencanaanjuga dalam pembangunannya lebih memikirkan bagaimana dampak setelah dilakukan pembangunannya yang tentu tidak semena-mena dalam melakukan pembangunan di ibu kota baru. Dengan desain ibu kota baru sebagai alat untuk mendorong pemerataan infrastruktur maupun penduduknya harus dipikirkan lebih gamblang.
Pada proses persiapan pemindahan ibu kota Negara tergantung pada proses yang di tempuh pada masing-masing Negara. Pemisahan pada pusat pemerintahan dengan pusat bisnis akan lebih efesien, karena nanti akan menjauhkan terjadinya kolusi antara pemerintah dengan pelaku bisnis. Seharusnya, konsep perencanaan ibu kota administrative harus sederhana dan juga realistis yang sesuai dengan kondisi ekonomi di Indonesia dan juga harus dapat memberi kesempatan dan juga peluang yang besar bagi kesejahteraan rakyat.