Dunia Pendidikan terus mengalami peningkatan. Perkembangan jaman terus mendorong adanya pembaruan dalam segi ilmu dan pengetahuan. Dengan perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat, pendidik atau guru juga turut andil dalam meningkatkan Pendidikan.
Kualitas Pendidikan dipengaruhi oleh kurikulum, sarana dan prasarana, masyarakat, dan juga kompetensi guru. Dalam hal ini yang menjadi sorotan adalah kompetensi guru dalam proses pembelajaran. Dalam dunia Pendidikan, setiap guru atau pendidik tentunya memiliki gaya atau pembawaan kegiatan belajar yang berbeda-beda. Terkadang siswa juga merasa kesulitan untuk memahami materi pelajaran, dikarenakan guru menggunakan metode yang monotan dan masih menggunakan metode ceramah saja.
Para siswa banyak mengeluhkan permasalahan proses kegiatan belajar mengajar. Proses kegiatan belajar mengajar yang diterapkan oleh guru-guru yang memang kurang kompeten dan kurang mengikuti perkembangan zaman. Guru tersebut lebih menekankan pada metode ceramah yang diharapkan para siswa dapat memahami materi hanya dari satu sumber yaitu guru tersebut. Dan bahan ajar yang digunakan biasanya terpaku hanya dari buku saja. Padahal di era serba teknologi ini, sudah seharusnya generasi saat ini melek terhadap perkembangan teknologi. Dengan teknologi siswa maupun guru dapat memperoleh informasi dari mana saja, Â kapan saja dan diharapkan guru dapat menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan siswa saat ini.
Dalam kegiatan belajar mengajar, diperlukan media yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi yang disampaikan guru. Di era saat ini, masih terdapat guru yang tidak paham tentang media pembelajaran yang tepat dengan kebutuhan siswa.
Dalam mempelajari ilmu sosial terutama mata pelajaran sosiologi, sulit jika memahami materi hanya bersumber dari guru dan buku, karena sosiologi erat kaitannya dengan masyarakat yang bersifat dinamis. Jika siswa hanya terpaku pada buku, siswa sulit untuk memahami apa yang terjadi di kehidupan masyarakat luar. Oleh karena itu saat ini, guru dituntut untuk memiliki cara atau starteginya masing-masing untuk dapat memudahkan siswa memahami apa yang ia ajarkan. Strategi yang direncanakan guru dapat direalisasikan dengan media pembelajaran. Media diartikan sebagai alat atau peranta-perantara yang menyampaikan pesan atau pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik.Â
Menurut Heinich, dkk (1985) media pembelajaran merupakan media-media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran.
Sedangkan menurut Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi Batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapatyang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang ditujukan.
Dapat disimpulkan, bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan atau informasi (alat perantara) yang bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi yang menggunakannya. Dalam hal ini tentunya yang berkaitan dengan proses pembelajaran, sehingga dapat menarik perhatian atau merangsang pikiran dan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Media pembelajaran dapat digunakan dalam semua mata pelajaran, baik itu Bahasa Indonesia, matematika begitu juga dengan sosiologi. Mata pelajaran sosiologi adalah pelajaran yang termasuk kedalam ilmu sosial. Sosiologi merupakan salah satu cabang dari ilmu sosial, disiplin ilmu yang berfokus pada masyarakat. Menurut Sosiolog Selo Soemardjan dan Soeloeman Sumardi, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial dan termasuk perubahan-perubahan sosial. Sementara itu, sosiologi juga mempelajari hubungan-hubungan antara manusia, interaksi yang terjadi dilingkungan masyarakat (Roucek & Warren).
Terdapat beberapa jenis media pembelajaran, yaitu media grafis; mediavisual yang memberikan informasi berupa garis-garis, titik-titik, gambar-gambar yang bertujuan untuk menggambarkan suatu informasi atau keadaan, media audio; media yang menyajikan informasi atau pesan melalui suara dan diterima oleh indra pendengar, media audio visual; media yang menyajikan informasi berdasarkan suara dan penglihatan, media 3 dimensi; media yang memberikan gambaran ataupun informasi dengan fitur dimensi yaitu dapat dilihat dari berbagai sisi, media lingkungan; media ini merupakan media yang menyajikan pesan atau informasi dengan lingkungan, sarana dan prasarana yang ada yang diberikan sekolah.
Fokus penulisan ini kepada media pembelajaran berbasis lingkungan. Lingkungan sendiri terbagi menjadi 3 yakni, lingkungan social, lingkungan alam, dan lingkungan buatan. Jika dilihat dari disiplin ilmunya, sosiologi termasuk kedalam lingkungan sosial. Tetapi lingkungan alam dan buatan juga bisa dimasukkan kedalam media pembelajaran sosiologi dengan kaitan masalah yang berkaitan dengan alam dan buatan. Lingkungan soial merupakan media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan sosial  masyarakat. Lingkungan sosial sebagai media pembelajaran yang berkaitan dengan hubungan-hubungan manusia dan interaksi manusia, seperti: organisasi sosial, struktur sosial, proses sosial, adab dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan dan lain sebagainya.
Lingkungan sosial dapat menjadi alternative guru untuk dijadikan media pembelajaran dalam mata pelajaran sosiologi. Dilihat dari ruang lingkupnya, tentu saja keduanya saling berkaitan. Saat ini, siswa lebih condong menyukai kegiatan pembelajaran yang melibatkan dirinya. Kegiatan pembelajaran yang berlangsung didalam kelas, kebanyakan guru memang hanya menjelaskan materi dengan metode ceramah dan dengan satu arah yaitu dari guru kepada siswa. Sehingga kelas menjadi pasif, karena siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru. Jika disesuaikan dengan perkembangan jaman sekarang, generasi siswa saat ini lebih suka pembelajaran yang aktif dan dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga terjalin komunikasi 2 arah, antara guru kepada siswa dan siswa kepada guru.
Dalam praktek pengajarannya, siswa ditugaskan untuk mencari sumber-sumber yang terdekat terlebih dahulu, seperti keluarga, sekolah dan lingkungan sekitar. Pembelajaran sosiologi lebih banyak melibatkan interaksi dengan manusia, maka tentu saja siswa juga perlu untuk turun ke lapangan secara langsung. Sehingga siswa lebih aktif dan produktif dalam proses pembelajarannya. Ketika siswa berinteraksi secara langsung dengan masyarakat, bukan hanya didapatkan dalam lingkup pengajarannya saja, juga dapat mengembangkan sikap peduli, empati, terbuka, dan responsive terhadap situasi ataupun keadaan yang sebenarnya terjadi dilingkungan masyarakat.
Media pembelajaran ini juga memberikan pengalaman kepada para siswa, bagaimana melihat kondisi yang terjadi dilingkungan masyarakat, dan menciptakan rasa keterlibatan siswa dengan masyarakat secara tidak langsung. Dengan lingkungan sosial juga siswa mendapatkan sumber-sumber bahan ajar yang lebih nyata dengan materi yang telah disampaikan para guru. Sehingga siswa lebih aktif dengan pembelajaran diluar kelas dan menarik untuk dibahas dalam proses pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H