Mohon tunggu...
ANNISA FITRI YANTI 121211039
ANNISA FITRI YANTI 121211039 Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Dian Nusantara

Mahasiswi jurusan Akuntansi Universitas Dian Nusantara, dosen pengampu Prof. Dr. Apollo, M. Si.Ak Matakuliah Akuntansi Forensik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Jaringan Investigasi Kategori Alat Asosiatif dan Alat Temporal, (Kasus Teddy Minahasa Putra Putusan PN Jakarta Barat 96/PID.SUS/2023)

14 Juli 2024   22:16 Diperbarui: 14 Juli 2024   22:16 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri_ Annisa Fitri Yanti

Alat asosiatif merupakan komponen kunci dalam analisis jaringan yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antara berbagai entitas dalam data. Dalam konteks investigasi kriminal dan forensik, alat ini sangat penting untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber dan memetakan hubungan yang kompleks antara individu, organisasi, dan peristiwa. Berikut adalah rincian tentang bagaimana alat asosiatif bekerja dan bagaimana alat ini digunakan dalam investigasi, khususnya dalam kasus Teddy Minahasa Putra. 

 

Pengumpulan Data

Dalam proses investigasi yang melibatkan penggunaan alat asosiatif, langkah pertama yang penting adalah pengumpulan data yang komprehensif dari berbagai sumber yang relevan. Data ini mencakup:

  1. Catatan Keuangan: Informasi dari transaksi bank, laporan keuangan perusahaan, dan data keuangan lainnya. Catatan ini memberikan gambaran tentang aliran dana, transaksi keuangan yang mencurigakan, dan pola keuangan yang tidak wajar yang dapat mengindikasikan aktivitas ilegal.

  2. Log Komunikasi: Catatan dari telepon, email, dan pesan teks antara individu yang terlibat dalam kasus. Analisis log komunikasi ini dapat mengungkap pola komunikasi yang mencurigakan, seperti frekuensi kontak antara pihak yang terlibat dalam aktivitas ilegal atau upaya untuk menyembunyikan jejak.

  3. Dokumen Resmi: Termasuk kontrak, laporan proyek, dan dokumen administratif lainnya yang dapat memberikan bukti terkait dengan kegiatan yang sedang diselidiki. Dokumen ini sering kali memberikan informasi tentang struktur organisasi, peran individu dalam proses keputusan, dan transaksi yang dilakukan secara resmi.

  4. Sumber Terbuka: Informasi yang dapat diakses secara publik, seperti laporan dari media massa atau hasil investigasi dari sumber-sumber lain di luar lembaga penyelidikan. Sumber terbuka ini dapat memberikan konteks lebih luas tentang individu, organisasi, atau kejadian yang sedang diselidiki.

Dalam konteks kasus Teddy Minahasa Putra, penyidik menggunakan pendekatan ini untuk mengumpulkan bukti dari berbagai sumber, termasuk barang bukti fisik seperti narkotika jenis sabu dalam jumlah besar yang ditemukan pada saat penggeledahan. Selain itu, mereka juga mengumpulkan dokumen transaksi yang mendokumentasikan aliran dana terlarang yang terkait dengan kasus ini, serta barang elektronik seperti handphone yang mungkin berisi bukti digital yang relevan untuk kepentingan penyelidikan.

Pengumpulan data yang komprehensif ini merupakan fondasi penting dalam proses analisis jaringan menggunakan alat asosiatif, karena data yang baik akan memungkinkan penyidik untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara berbagai entitas yang terlibat dalam kegiatan ilegal yang sedang diselidiki.

Mengidentifikasi Pola Hubungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun