Mohon tunggu...
ANNISA FITRI YANTI 121211039
ANNISA FITRI YANTI 121211039 Mohon Tunggu... Akuntan - Universitas Dian Nusantara

Mahasiswi jurusan Akuntansi Universitas Dian Nusantara, dosen pengampu Prof. Dr. Apollo, M. Si.Ak Matakuliah Akuntansi Forensik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Proses Pembuktian dan Argumentasi Logika pada Bukti Dokumen Kecurangan

6 Juli 2024   23:20 Diperbarui: 6 Juli 2024   23:23 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri_ Annisa Fitri Yanti

Setelah bukti diidentifikasi, tahap selanjutnya adalah pengumpulan bukti. Pengumpulan bukti harus dilakukan dengan cara yang sah dan etis untuk memastikan bahwa bukti tersebut dapat diterima di pengadilan. Teknik pengumpulan bukti meliputi pemeriksaan dokumen, wawancara dengan saksi, dan penggunaan teknologi forensik untuk mengakses data yang tersembunyi atau terhapus.

1.3 Analisis Bukti

Analisis bukti adalah tahap di mana penyelidik memeriksa dan mengevaluasi bukti yang telah dikumpulkan untuk menemukan pola atau indikasi kecurangan. Analisis ini dapat melibatkan teknik akuntansi forensik, seperti perbandingan data, analisis tren, dan identifikasi anomali dalam catatan keuangan.

1.4 Penyajian Bukti

Tahap terakhir dalam proses pembuktian adalah penyajian bukti. Penyajian bukti harus dilakukan dengan cara yang jelas dan logis agar dapat dipahami oleh pengadilan atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Bukti yang disajikan harus didukung oleh argumen yang kuat dan berdasarkan pada analisis yang komprehensif.

2. Argumentasi Logika dalam Pembuktian Kecurangan

Argumentasi logika adalah elemen penting dalam membuktikan kecurangan. Argumen yang kuat harus didasarkan pada bukti yang valid dan harus disusun secara logis untuk membangun kasus yang meyakinkan. Ada beberapa langkah kunci dalam membangun argumentasi logika yang efektif.

2.1 Mengidentifikasi Premis dan Kesimpulan

Langkah pertama dalam argumentasi logika adalah mengidentifikasi premis dan kesimpulan. Premis adalah pernyataan atau fakta yang mendukung kesimpulan, sedangkan kesimpulan adalah pernyataan yang ingin dibuktikan. Dalam konteks kecurangan keuangan, premis bisa berupa bukti transaksi mencurigakan, sedangkan kesimpulannya adalah adanya kecurangan.

2.2 Menggunakan Inferensi Logis

Inferensi logis adalah proses menarik kesimpulan yang valid dari premis yang ada. Inferensi logis dapat berupa deduksi atau induksi. Deduksi adalah proses menarik kesimpulan yang pasti dari premis yang diberikan, sementara induksi adalah proses menarik kesimpulan yang mungkin berdasarkan pada pola atau data yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun