8. Moderasi Beragama
Moderasi beragama adalah aspek yang dijunjung tinggi dalam Muhammadiyah, di mana anggotanya didorong untuk memiliki sikap tengah atau wasathiyah . Muhammadiyah berupaya menjaga keseimbangan antara keislaman dan kebangsaan, menghindari sikap-sikap ekstrem baik dalam keyakinan maupun dalam tindakan. Moderasi ini diwujudkan dalam pendekatan Muhammadiyah yang menghindari kekerasan, menghargai perbedaan, dan berpose terbuka terhadap keberagaman dalam masyarakat. Dengan sikap moderat, Muhammadiyah mendorong umat Islam untuk menjadi pembawa kedamaian dan persatuan di tengah masyarakat yang majemuk.
9. Dakwah Berbasis Tindakan (Amal Nyata)
Muhammadiyah tidak hanya mengedepankan dakwah lisan, tetapi juga dakwah dalam bentuk tindakan nyata. Hal ini terlihat dalam berbagai aktivitas sosial yang dilakukan Muhammadiyah, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga tanggap bencana. Dakwah berbasis tindakan ini bukan sekedar memberi bantuan, tetapi juga bertujuan memberdayakan masyarakat agar mereka bisa mandiri dan berkembang. Dengan demikian, Muhammadiyah berharap dapat memberikan solusi yang berkelanjutan untuk masalah sosial di masyarakat.
Keseluruhan aspek kepribadian Muhammadiyah ini membentuk suatu konsep kepribadian yang komprehensif. Iman yang teguh, keilmuan yang terus berkembang, amal yang nyata, dan akhlak yang mulia menjadi inti kepribadian yang dirancang untuk menghadirkan Islam yang berkemajuan. Dalam hal ini, peran Muhammadiyah tidak hanya sebagai organisasi dakwah, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang menciptakan dampak positif dan membangun peradaban yang lebih baik.
Dengan berbagai nilai di atas, Muhammadiyah berharap kepribadian anggotanya bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang memajukan, mencerdaskan, dan membawa manfaat bagi semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H