Mohon tunggu...
Annisa Elmi
Annisa Elmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hal baru dan tantangan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Kelompok dalam Konseling

24 Desember 2022   21:58 Diperbarui: 24 Desember 2022   22:03 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber gambar : Semangat Anak Negeri

Pasti kita merasa tidak asing dengan kata "dinamika" dan  "kelompok". Dinamika adalah pola atau proses perubahan yang terjadi dari dalam sebuah ikatan yang terjalin. Sedangkan kelompok adalah kumpulin orang-orang dengan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi secara intensif dan memiliki tujuan bersama. Dari kedua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa, dinamika kelompok merupakan proses perubahan yang bertujuan meningkatkan nilai-nilai kerja sama dalam suatu ikatan (kelompok). Dinamika kelompok sebagai jiwa yang meghidupkan kelompok untuk terus berkembang dan bergerak mencapai tujuan bersama.

                Dinamika kelompok bisa terjadi pada kelompok-kelompok salah satunya dalam konseling kelompok. Konseling merupakan salah satu layanan yang diberikan oleh konselor atau guru BK dalam membantu konseli. Konseling sendiri merupakan proses pemberian bantuan dari seorang konselor dan konseli dalam rangka untuk memberi bantuan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Jadi konseling kelompok adalah hubungan membantu dari seorang konselor kepada konseli dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, dengan membahas permasalahan yang hampir sama dimana bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhan. Dalam kelompok ini juga terjadi yang namanya dinamika kelompok.

Terdapat beberapa hal yang mendasari dinamika kelompok dalam layanan konseling, sebagai berikut:

1. Interaksi

Interaksi merupakan hubungan timbal balik yang terjadi antara konselor dan konseli. Syarat interaksi yang baik adalah adanya kontak dan komunikasi baik verbal maupun non-verbal.

2. Cara menumbuhkan dinamika kelompok

Komunikasi harus terjalin antara konselor dengan konseli dan konseli dengan konseli yang lainnya. Dalam menumbuhkan dinamika dalam kelompok konseling, konselor harus mampu menumbuhkan empati, keikhlasan, kejujuran, penerimaan serta memberikan perhatian pada konseli. Konselor juga menggunakan beragam keterampilan yang dimilikinya seperti klarifikasi, refleksi, parafrase dan rangkuman. Dengan terjalinnya hubungan yang dekat dan hangat akan sangat membantu berjalannya proses konseling.

3. Pelaksanaan dinamika kelompok

Dalam melaksanakan dinamika kelompok dalam konseling, konselor dan konseli harus membuat perencanaan kegiatan yang disepakati bersama serta batasan dan kontrak yang harus di sepakati oleh semua anggota dalam konseling kelompok.

Jadi dalam hal ini, pelaksanaan dinamika dalam setting konseling kelompok adalah dengan memperhatikan interaksi yang terjalin antara konselor dan konseli. Bagaimana konselor dan konseli membahas dan menyepakati terkait dengan kontrak, teknik, dan batasan yang akan diterapkan dalam proses konseling kelompok serta tujuan konseling kelompok yang akan dicapai bersama. Sehingga seorang konselor juga mampu menyesuikan diri dengan mempraktikkan atau menggunakan keterampilan dan kompetensi yang dimiliki guna membantu konseli mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Kejelasan peran, batasan, dan tujuan menjadi dasar pelaksanaan dinamika kelompok dalam proses konseling kelompok. Untuk itu interaksi dan hubungan terapeutik menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam langkah awal konseling.

Referensi:

  • ANJASMARA, W. (2020). TUTORIAL PEMBERIAN SELF HELP GROUP TERHADAP PENDIDIKAN SEKS PADA REMAJA (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).

Astuti, B. (2012). Modul konseling individual. Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, FIP UNY, Jakarta.

Dona Audri, K. (2020). Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Peserta Didik Kelas Xi Di Sma Muhammadiyah 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2020/2021. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 1–89.

Edmawati, M. D. (2020, September). Strategi konseling kelompok dengan teknik CBT Berbasis daring untuk meningkatkan psychological well being siswa di tengah pandemi COVID-19. In Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling (pp. 99-106).

Fadilla. (2019). EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 SUNGAYANG.

Fahmi, N. N. (2015). Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Smk Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta.

Fitriani, Nina. "Pengembangan media pembelajaran audio-visual powtoon tentang konsep diri dalam bimbingan kelompok untuk peserta didik Sekolah Dasar." Jurnal Tunas Bangsa 6.1 (2019): 104-114

Habsy, B. A. (2017). Filosofi ilmu bimbingan dan konseling Indonesia. JP (Jurnal Pendidikan): Teori dan Praktik, 2(1), 1-11.

Hartono, M. S. (2015). Psikologi Konseling. Kencana.

Mulkiyan, M. (2017). Mengatasi Masalah Kepercayaan Diri Siswa melalui Konseling Kelompok. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(3), 136–142. https://doi.org/10.29210/120800

Rosidah, Ainur. "Bimbingan kelompok melalui teknik problem solving untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa terisolir." Jurnal Fokus Konseling 2.2 (2016).

SARI, N. K. K. U. (2020). Pengembangan Buku Panduan Konseling Kelompok Dalam Setting Lesson Study Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Ganesha). News.Ge, https://news.ge/anakliis-porti-aris-qveynis-momava.

Siregar, M. D. (2015). Kontribusi Pemberian Layanan Bimbingan KelompokUntuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa (Sebuah Studi Persepsi). Jurnal Educatio, 10(1), 147–159.

Suwanto, I., & Nisa, A. T. (2018, October). Cinema therapy sebagai intervensi dalam konseling kelompok. In Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Jambore Konseling 3. Ikatan Konselor Indonesia (IKI).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun