Mohon tunggu...
Annisa Dwi Susilowati
Annisa Dwi Susilowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pemimpi

Hi! hope you guys like my article

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Letusan Gunung Merapi Tahun 2010 dalam Memori: Sebuah Kajian Sejarah Lisan

14 Desember 2021   23:06 Diperbarui: 26 Oktober 2022   12:20 2428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baik traumatik akan terancamnya nyawa korban saat itu, munculnya rasa khawatir saat bepergian, maupun kehilangan nyawa orang terkasih mereka. 

Tidak terelakkan bahwa bencana menyebabkan penurunan kemampuan seseorang dalam kehidupannya seperti bersosialisasi maupun dalam kegiatan memenuhi kebutuhan ekonomi. 

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa aspek psikologis korban sudah seharusnya mendapat perhatian penting dalam menanggulangi bencana agar korban dapat sepenuhnya pulih dan menerima peristiwa kelam tersebut sebagai bagian dari sejarah mereka.

REFERENSI

Merapi Erupsi, Bagong Mengisahkan Selamat dari Letusan 10 Tahun Lalu Berkat Lemari Tua. Jakarta: Suaradotcom, 2020. Akses 12 Desember 2021, https://www.youtube.com/watch?v=KkFNIFAc_zI.

Selamat dari Erupsi Merapi 2010 karena Menahan Nafas. Jakarta: Harian Kompas, 2021. Akses 13 Desember 2021, https://www.youtube.com/watch?v=MRXcy7fZFAY&list=PLOM_n-IgN9le-2s-J1rUBPVpeQXnCzXw_&index=14.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun