Mohon tunggu...
ayub ibrahim annisa anggia dkk
ayub ibrahim annisa anggia dkk Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resensi Novel "Himpunan"

9 Maret 2021   16:37 Diperbarui: 9 Maret 2021   17:07 15770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Identitas buku :

  • Judul buku : Himpunan
  • Penulis : Citra Saras
  • Penerbit : RANS Publisher
  • Kota Terbit: Depok
  • Tahun terbit: Cetakan pertama, 2019
  • Tebal halaman: 620 halaman
  • Ukuran buku: 14 x 20 cm
  • Genre buku : Fiksi
  • ISBN : 978-623-91151-2-8

MEMO:

Kepada Dimas dan Naya selaku ketua Himpunan dan wakil ketua Himpunan Kabinet Irregular, diharapkan segera ke ruang jurusan begitu menerima memo ini untuk membahas mengenai kepengurusan Himpunan selama setahun ke depan.

Tertanda,

Ketua Prodi

P.S. Saya tahu selain hebat dalam mengurus Himpunan, kalian juga hebat dalam beradu pendapat. Tolong sebelum ke ruang jurusan jangan bertengkar dan coba untuk mengerti satu sama lain.

Ringkasan Buku :

Buku ini menceritakan seseorang bernama Dimas yang ingin menjadi ketua himpunan periode baru, namun Ia masih ragu untuk menentukan siapa yang akan menjadi wakilnya. Suatu hari Ia menemui kakak tingkatnya untuk meminta izin sekaligus masukan untuk memilih Naya sebagai pasangan wakilnya di himpunan. Naya merupakan teman seangkatan Dimas yang tidak terlalu dekat.

Setelah kakak tingkatnya menyetujui keputusan Dimas untuk menjadikan Naya sebagai wakilnya di himpunan periode selanjutnya, Dimas langsung memustuskan untuk menemui Naya. Naya yang saat itu tidak terlalu akrab dengan Dimas terkejut setelah mengetahui tujuan Dimas menemui Naya. Naya terkejut karena Dimas memintanya untuk menjadikan dirinya sebagai wakilnya di himpunan pun ragu, karena menurutnya masih banyak orang di luar sana yang layak menjadi pasangan wakil untuk Dimas.

Namun setelah mendapatkan masukan -- masukan dari temannya, Naya setuju untuk menjadi wakil di himpunan. Setelah mengabari Dimas bahwa Ia setuju untuk menjadi wakilnya, Dimas langsung menujus kos milik Naya untuk membahas rencana untuk himpunan setahun kedepan di bawah kepemimpinan mereka.

Banyak malam yang sudah dihabiskan keduanya untuk membahas garis besar rencana mereka di himpunan. Hari demi hari pun berlalu pemilihan umum untuk menentukan pasangan ketua dan wakil untuk himpunan periode baru pun tiba. Paslon Dimas dan Naya berhasil menjawab pertanyaan pertanyaan dengan baik dan membuat mereka terpilih menjadi pasangan ketua dan wakil untuk himpunan periode baru.

Sebagai pasangan terpilihi, Dimas dan Naya segera merekrut teman teman mereka untuk menjadi pengurus di bawah kepemimpinan mereka. Setelah dirasa cukup, Naya memberi usulan untuk menamai himpunan tersebut sebagai himpunan 'irregular'. Disebut irregular karena anggota dari himpunan tersebut memiliki jumlah anggota laki -- laki yang lebih banyak dari anggota perempuan yang membuat hal tersebut menjadi tidak biasa. Karena pada umumnya himpunan biasanya memiliki anggota perempuan lebih banyak daripada laki -- laki.

Sebagai ketua dan wakil himpunan irregular membuat Dimas dan Naya harus menghabiskan waktu bersama, sampau pada akhirnya keduanya membuat peraturan baru di himpunan bahwa tidak ada yang boleh berpacaran diantara sesame anggota himpunan selama periode belum berakhir. Lantas, apakah Dimas dan Naya benar -- benar tidak memiliki rasa satu sama lain selama satu tahun kedepan? Bagaimana keseruan Dimas dan Naya serta anggota himpunan lainnya dalam menjalankan amanah di himpunan?

Kelebihan :

Bahasa yang digunakan dalam cerita ini merupakan bahasa sehari -- hari sehingga mudah untuk dipahami oleh semua kalangan. Buku ini menggunakan muse boyband korea sebagai penggambaran tokoh cerita jadi lebih mudah untuk memahami sifat dari tokoh. Buku ini juga memiliki plot yang bagus dan tersusun rapi sehingga tidak membuat pembaca kebingungan.

Kekurangan :

Ada beberapa dialog yang sebaiknya bisa dihapus, agar tidak menutupi pesan yang ingin disampaikan dari cerita ini. Dan beberapa kali saya menemukan kesalahan dalam penulisan.

Rekomendasi :

Buku ini cocok untuk kalian yang tidak terlalu suka dengan genre romance, karena menurut saya tindakan -- tindakan yang dilakukan oleh tokoh tidak berlebihan dan cukup membuat hati berdebar -- debar. Buku ini juga cocok untuk kalian yang ingin bernostalgia masa masa kuliah saat mengurus sebuah himpunan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun