Kinanti keluar dari pintu kedatangan domestik . Mencari seraut wajah yang sudah dikenalnya saat bulan-bulan terakhirnya d Denpasar .
"Kinan" , panggil seorang pria dan Kinanti segera menuju kearahnya . Pria itu memeluknya erat saat Kinan sampai dhadapannya . Wajah tampannya tampak bahagia .
"Jangan panggil aku dengan nama itu lagi Dru, kamu ingat syaratnya kan?" . Pria yang dipanggil Dru itu terseyum .
"Kalau gitu kamu juga jangan memanggilku Dru lagi, panggil aku Andrew dengan lengkap" , pinta pria itu balik dan Kinan mengangguk .
"Baiklah,yuk pulang kerumah,aku udah beresin kamar buat kita" , Andrew mendorong troli Kinan sambil menggandengnya .
*
Kinan menatap jauh ke depan melalui jendela besar dikamar tempatnya berada . Laut luas membentang dihadapannya . Andrew masuk kedalam dan memeluk wanita itu dengan lembut .
"Aku sudah menandatangani kontrak itu" , ucap Kinan . Andrew hanya mengangguk .
"Kamu bisa mulai memenuhi permintaanku besok , apa saja yang aku perlukan untuk membunuh Kinanti Dewi ini" .
"Baiklah.....apapun yang kamu mau , asal kamu disisiku . Lama aku sudah tidak melihatmu , sejak kamu pulang ke Malang . Aku kangen" , Andrew lalu menarik Kinan ke tempat tidur yang ada ditengah ruangan itu . Membaringkan Kinan disana , lalu berbaring disamping Kinan sambil meyalakan tv kamar . Serial Revenge sedang diputar saat itu .
"Tidurlah Kinan" , ujarnya .