Mohon tunggu...
Annisa Delaroza
Annisa Delaroza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka travelling dan menceritakannya kembali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Keagungan Peradaban Sriwijaya di Candi Muaro Jambi

31 Mei 2024   06:52 Diperbarui: 31 Mei 2024   06:52 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

    


Candi Tinggi merupakan salah satu candi di kompleks Muaro Jambi yang menyimpan kisah tentang aktivitas perdagangan pada masa lalu. Candi ini sebenarnya dibangun dalam dua tahap yang berbeda, dengan struktur bangunan yang lebih tua masih utuh di bagian dalam, sedangkan bangunan yang lebih muda kemudian dibangun menutupi struktur yang lama. Fakta ini memberikan gambaran bahwa candi ini mengalami beberapa fase pembangunan dan perkembangan seiring berjalannya waktu.
Salah satu bukti paling jelas tentang peran Candi Tinggi sebagai saksi bisu perdagangan masa lalu adalah penemuan pecahan keramik China dari berbagai masa, termasuk masa dinasti T'ang, Song, Yuan, Ming, dan Qing. Keberadaan keramik-keramik ini menunjukkan adanya hubungan perdagangan yang luas antara Kerajaan Sriwijaya dengan Tiongkok pada masa itu. Keramik menjadi salah satu komoditas penting yang diperdagangkan, selain rempah-rempah dan barang-barang lainnya.
Temuan keramik China di Candi Tinggi tidak hanya memberikan informasi tentang aktivitas perdagangan, tetapi juga mengungkap adanya pertukaran budaya antara Kerajaan Sriwijaya dengan wilayah-wilayah lain di Asia. Keramik-keramik ini memiliki corak dan motif yang beragam, mencerminkan pengaruh budaya dari negara asalnya. Dengan demikian, Candi Tinggi menjadi saksi bisu tentang bagaimana hubungan lintas budaya dan perdagangan telah membentuk sejarah kawasan candi ini dan peradaban Sriwijaya secara keseluruhan.

6.Pohon Bodhi: Simbol Suci Agama Buddha

Pohon BodhiSumber: Dokumentasi Pribadi
Pohon BodhiSumber: Dokumentasi Pribadi

Di depan Candi Tinggi, terdapat sebuah pohon yang memiliki makna khusus dalam agama Buddha, yaitu pohon Bodhi. Pohon ini dikenal sebagai tempat di mana Sang Buddha Gautama bersemedi dan memperoleh pencerahan atau Bodhi. Oleh karena itu, pohon Bodhi dipandang suci oleh penganut agama Buddha, Hindu, dan Jainisme di seluruh dunia. Keberadaan pohon ini di kompleks Candi Muaro Jambi menunjukkan kuatnya pengaruh agama Buddha di wilayah tersebut pada masa lalu.
Menurut cerita dalam agama Buddha, Siddhartha Gautama, guru rohani yang kemudian dikenal sebagai "Gautama Buddha", dikatakan bersemedi di bawah pohon Bodhi hingga akhirnya menerima pencerahan atau Bodhi. Peristiwa ini menjadi momen penting dalam sejarah agama Buddha dan dijadikan simbol pencerahan spiritual bagi para penganutnya. Oleh karena itu, pohon Bodhi menjadi simbol suci yang keberadaannya dihormati dan dilestarikan di setiap biara Buddha di seluruh dunia.
Dalam ikonografi agamawi, pohon Bodhi dikenali dari daunnya yang berbentuk hati, dan biasanya ditunjukkan dengan jelas dalam berbagai representasi seni dan budaya. Di Candi Muaro Jambi, keberadaan pohon Bodhi memberikan bukti konkret tentang pengaruh agama Buddha di wilayah tersebut pada masa lalu. Pohon ini menjadi saksi bisu tentang bagaimana ajaran-ajaran Buddha telah menyebar dan diterima oleh masyarakat di Kerajaan Sriwijaya, menjadikan candi-candi di kompleks ini sebagai pusat penyebaran agama dan budaya.
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Candi Muaro Jambi memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para mahasiswa yang mengikutinya. Melalui kunjungan langsung ke lokasi candi, mereka dapat mempelajari sejarah dan budaya secara lebih nyata dan mendalam. Perjalanan ini memberikan kesempatan untuk melihat secara langsung bukti-bukti peradaban masa lalu yang masih tersisa hingga saat ini, serta menghargai warisan budaya bangsa yang begitu kaya dan beragam.
Bagi para mahasiswa, kegiatan KKL ini bukan hanya sekadar ekspedisi fisik, tetapi juga sebuah perjalanan menembus garis waktu menuju masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Setiap detail candi, artefak, dan penjelasan dari para ahli membawa mereka semakin dekat dengan kehidupan masyarakat pada masa itu. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana peradaban maritim Sriwijaya dapat mencapai puncak kejayaannya, serta pengaruh budaya yang dimilikinya hingga saat ini.
Meskipun durasi kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini relatif singkat, namun telah membawa kesan, cerita, dan pengalaman yang menarik bagi setiap mahasiswa yang mengikutinya. Perjalanan ini tidak hanya memberikan pengetahuan akademis, tetapi juga menginspirasi mereka untuk lebih menghargai warisan budaya bangsa dan mempelajari lebih dalam tentang peradaban masa lalu yang telah membentuk identitas Indonesia saat ini. Kesan-kesan ini akan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa dalam menjalani studi dan kehidupan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun