- Penerapan bioteknologi pertanian di Indonesia
Bioteknologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai manfaat dari makhluk hidup dan produk yang dapat dihasilkan dari makhluk hidup. Penerapan Bioteknologi ini mampu meningkatkan produktivitas dalam bidang pertanian. Perkembangan teknologi untuk sektor pertanian menjadi hal penting dalam menghasilkan komoditas pertanian dengan kualitas yang lebih baik. Karena itulah penerapan Bioteknologi bidang pertanian di Indonesia sangat diperlukan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi petani.
Salah satu contoh Bioteknologi yang dapat diterapkan di Indonesia adalah Kultur Jaringan. Kultur Jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman, seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dalam kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri dan tumbuh menjadi tanaman kembali.
Salah satu penerapan Kultur Jaringan ini dapat dilakukan pada Bibit Bawang Putih. Penerapan ini dilakukan pada Kelompok Tani di Desa Pancot Tawangmangu. Salah satu sentra penanaman bawang putih lokal yang ada di jawa tengah berada di desa Pancot, Kecamatan Tawangmangu. Lokasi tersebut berada di pegunungan dengan iklim yang cocok untuk komoditas bawang putih. Saat ini jumlah petani yang membudidayakan bawang putih di Desa Pancot semakin mengalami penurunan. Kebanyakan mereka memilih untuk membudidayakan sayuran seperti kubis, wortel atau daun bawang yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan budidaya bawang putih.
Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk mencegah semakin menurunnya produktivitas ini, salah satunya melalui penyediaan bibit bawang putih yang bermutu. Salah satu cara penyediaan bibit bawang putih yang unggul dan berkualitas adalah dengan mengembangbiakkan bibit melalui kultur invitro atau kultur jaringan tanaman.
Teknik kultur jaringan tanaman ini memiliki beberapa tahap, yaitu :
- seleksi tanaman induk dan penyiapannya. Pada tahap ini, tanaman yang akan dijadikan bibit harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit.
- kultur aseptik. Tujuan utama dari tahap ini adalah pembuatan kultur dari eksplan yang bebas mikroorganisme serta inisiasi pertumbuhan baru.
- perbanyakan/penggandaan propagule (kalus/tunas/embrio). Tahap ini bertujuan untuk menggandakan propagul atau bahan tanaman yang diperbanyak seperti tunas atau embrio, serta memeliharanya dalam keadaan tertentu untuk dipersiapkan pada tahap selanjutnya.
- Pengakaran. Tujuan dari tahap ini adalah untuk membentuk akar dan pucuk tanaman yang cukup kuat untuk dapat bertahan hidup sampai saat dipindahkan dari lingkungan in-vitro ke lingkungan luar.
- aklimatisasi plantlets. Pada tahap ini, planlet atau tunas mikro dipindahkan ke lingkungan di luar botol seperti rumah kaca , rumah plastik, atau screen house (rumah kaca kedap serangga).
Dengan adanya penerapan Kultur Jaringan ini diharap dapat mebantu petani dalam pemenuhan bibit unggul, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kemakmuran petani di Indonesia.
- Produk bioteknologi modern apa yang sudah ada dan bagaimana peran perencana wilayah dalam menyikapi berbagai produk bioteknologi.
Bioteknologi merupakan seperangkat teknik yang memanfaatkan organisme hidup atau bagian dari organisme hidup, untuk menghasilkan atau memodifikasi produk, meningkatkan kemampuan tumbuhan dan hewan, mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus yang berguna bagi kehidupan manusia. Berikut beberapa produk bioteknologi modern yang telah ada.
a. Hidroponik dan Aeroponik
Hidroponik adalah suatu istilah yang digunakan dalam bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuhnya. Untuk memperoleh zat makanan atau unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, ke dalam air yang digunakan dilarutkan campuran pupuk organik. Campuran pupuk ini dapat diperoleh dari buatan sendiri atau pupuk buatan yang siap pakai.
Selain hidroponik, saat ini teknik yang sedang dikembangkan adalah teknik aeroponik. Pada aeroponik tidak menggunakan media sama sekali. Akar tanaman di letakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga kelembapannya dari air yang biasanya berasal dari pompa bertekanan sehingga timbul uap air. Zat makanan diperoleh melalui larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!