Ragam bahasa Minangkabau adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Minangkabau, yang berasal dari wilayah Sumatera Barat, Indonesia. Bahasa ini termasuk dalam kelompok bahasa Austronesia dan memiliki beberapa varian berdasarkan lokasi, usia, dan status sosial penuturnya.
Secara umum, ada beberapa ragam bahasa Minangkabau yang dapat dikenali, di antaranya:
1. Bahasa Minangkabau Standar (Baku): Ragam ini digunakan dalam komunikasi formal, seperti dalam pertemuan resmi, pidato, atau tulisan. Ini adalah bentuk bahasa yang lebih baku dan sering digunakan di media massa.
2. Bahasa Minangkabau Rakyat (Dialek): Ini adalah bentuk bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Minangkabau. Dialek ini memiliki variasi tergantung pada daerah asal, misalnya dialek Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, atau daerah lainnya. Perbedaan dalam dialek ini lebih terlihat dalam pengucapan kata dan kosakata.
3. Bahasa Minangkabau Dalam Tradisi Lisan: Bahasa Minangkabau juga kaya dengan ragam bahasa dalam tradisi lisan, seperti pantun, syair, dan gurindam, yang sering digunakan dalam upacara adat atau acara seni budaya. Ragam ini sering mengandung filosofi dan nilai-nilai budaya Minangkabau.
4. Bahasa Minangkabau Dalam Pergaulan Sehari-hari: Dalam percakapan informal, bahasa Minangkabau sering dipengaruhi oleh bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya, terutama dalam konteks perkotaan. Meskipun demikian, elemen bahasa Minangkabau tetap kuat, meskipun ada perubahan dalam beberapa aspek kosakata dan pengucapan.
Sastra Lisan Minangkabau merujuk pada karya sastra yang disampaikan secara lisan dalam budaya Minangkabau, sebuah suku bangsa yang berasal dari Sumatera Barat, Indonesia. Sastra lisan ini mencakup berbagai bentuk seni cerita dan puisi yang diwariskan dari generasi ke generasi tanpa melibatkan tulisan, tetapi melalui tradisi cerita, pantun, syair, dan lagu-lagu yang disampaikan secara lisan.
Beberapa bentuk utama dari sastra lisan Minangkabau antara lain:
1. Pantun Minangkabau: Pantun adalah bentuk puisi tradisional yang terdiri dari empat baris dengan pola rima A-B-A-B. Pantun Minangkabau sering digunakan dalam berbagai kesempatan, seperti dalam pernikahan, upacara adat, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari.
2. Salam Minangkabau: Salam atau ucapan dalam bentuk prosa yang penuh makna, sering kali digunakan dalam konteks perkenalan atau untuk menyampaikan pesan moral dan filosofi hidup masyarakat Minangkabau.
3. Hikayat: Cerita-cerita rakyat yang berisi legenda, mitos, atau kisah sejarah, yang sering diceritakan oleh tetua kepada generasi muda. Hikayat ini mengandung nilai-nilai budaya dan ajaran moral masyarakat Minangkabau.