Untuk Ibu
Tangan kasarmu menghapus kesedihanku.
Tubuh kayumu menopangku.
Kata mutiaramu menjadi motivasiku.
Dan nadimu selalu menyapa hadirku.
Engkau yang melawan siksa untuk hadirku di dunia fana.Â
Namun, apa yang jasad ini lakukan pada bidadarinya?
Lisan bernyanyi begitu buruk untuk perjuanganmu.Â
Tangan mungil bergerak dengan nakal menyambut harimu.Â
Buih lautan menjadi hitungan dosaku padamu,
Hingga mulut ini tak berani bersujud padamu.
Melalui aksara ini,
Aku berharap asihmu memaafkan dosaku.
Tidak ada yang bisa ku lakukan selain meminta pada Tuhanmu.
Alloohummaghfirlii waliwaalidayya warham humma kamaa rabbayaa nii shaghiiraa,
Ya Tuhanku ampunilah dosanya,
Sayangi dia layaknya dia menyayangiku,
Dan bahagiakanlah dia.
Salam cinta untuk bidadariku yang mulia.
~Nakaito
22 Desember 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H