Elemen jurnalistik yang kedua adalah, jika penjualan krim pemutih wajah dijual dipasaran secara bebas, tentu akan memakan banyak korban lainnya tidak hanya Alwi (30) yang sudah mengalami dampak dari krim pemutih tersebut. Karna keinginan semua perempuan ingin menggunakan krim pemutih wajah yang cepat dan juga murah tanpa berpikir panjang tentang resiko yang akan didapat karna tidak mengetahui apa isi kandungan dari krim wajah tersebut.
Elemen jurnalistik yang terakhir adalah, dari investigasi ini reporter dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kekhawatiran Alwi (30) yang melapor karna mukanya teriritasi setelah menggunakan krim pemutih wajah. Sehingga reporter tribunnews dapat jawab dengan mudah karna ia telah melakukan uji coba terhadap enam sampel tersebut, dan ternyata dua diantaranya mengandung merkuri dan hidrokuinon. masalah yang akan ditimbulkan jika krim pemutih tersebut dilakukan berkepanjangan tentu saja akan berdampak fatal bagi kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H