Mohon tunggu...
Annisa Anastasya Ramadhani
Annisa Anastasya Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Media Sosial dalam Pembentukan Identitas Diri Gen Z

10 Desember 2024   14:04 Diperbarui: 10 Desember 2024   14:04 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan digital menjadi elemen kunci dalam memastikan Generasi Z (Gen Z) dapat menggunakan media sosial secara bijaksana dan memanfaatkannya untuk pembentukan identitas diri yang positif. Dalam era di mana akses terhadap informasi begitu mudah dan interaksi digital menjadi bagian besar dari kehidupan sehari-hari, literasi digital sangat penting untuk membekali Gen Z dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan.

Literasi digital harus mencakup beberapa aspek penting, yaitu:

  • Pemahaman tentang Privasi: Gen Z perlu memahami pentingnya melindungi data pribadi mereka di media sosial. Mereka harus tahu bagaimana cara mengelola pengaturan privasi di berbagai platform sosial media, seperti mengontrol siapa yang bisa melihat postingan atau membatasi akses aplikasi pihak ketiga yang dapat mengakses data pribadi mereka. Selain itu, mereka perlu belajar memilih informasi yang aman untuk dibagikan, seperti menghindari membagikan data sensitif seperti nomor telepon, alamat rumah, atau informasi finansial. Pemahaman ini sangat penting untuk menghindari risiko seperti pencurian identitas, penipuan, atau eksploitasi data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
  • Keamanan Daring: Keamanan digital adalah elemen krusial dalam pendidikan digital. Gen Z perlu diajarkan cara mengenali berbagai ancaman di dunia maya, seperti phishing, malware, atau akun palsu yang bisa digunakan untuk mencuri data atau merusak perangkat mereka. Penting bagi mereka untuk belajar bagaimana mengidentifikasi tanda-tanda ancaman tersebut, seperti email atau pesan yang mencurigakan, tautan dari sumber yang tidak dikenal, atau permintaan informasi pribadi yang tidak wajar. Selain itu, mereka harus diberi pengetahuan tentang langkah-langkah perlindungan yang dapat diambil, seperti menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan otentikasi dua faktor, dan menjaga perangkat lunak mereka tetap terbarui untuk menghindari kerentanannya terhadap ancaman.
  • Etika dalam Penggunaan Media Sosial: Selain aspek teknis, etika penggunaan media sosial juga sangat penting. Gen Z perlu diajarkan cara berinteraksi dengan orang lain secara sopan dan bertanggung jawab di platform online. Mereka harus belajar untuk menghormati perbedaan pendapat dalam diskusi daring dan menghindari terlibat dalam konflik atau penyebaran kebencian. Pendidikan etika ini juga mencakup pemahaman untuk tidak menyebarkan konten yang dapat merugikan orang lain, seperti berita palsu (hoaks) atau ujaran kebencian. Gen Z perlu diajarkan untuk menggunakan media sosial sebagai alat untuk berbagi informasi positif, mendukung gerakan sosial yang konstruktif, dan membangun komunitas yang sehat dan inklusif.

Peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam proses ini. Orang tua dapat berperan sebagai pengawas dan pembimbing dalam penggunaan media sosial di rumah, sedangkan pendidik dapat mengintegrasikan literasi digital ke dalam kurikulum di sekolah. Misalnya, dengan memberikan pelatihan tentang keamanan digital, cara memverifikasi informasi, atau diskusi tentang dampak psikologis dari media sosial.

Kesadaran akan batasan dan potensi media sosial juga menjadi bagian penting dalam pendidikan digital. Gen Z harus memahami bahwa media sosial hanyalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan berekspresi, bukan penentu utama dari identitas diri mereka. Pendidikan ini membantu mereka membangun kepercayaan diri yang berasal dari nilai-nilai internal dan hubungan dunia nyata, bukan sekadar validasi digital.

Kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan digital. Orang tua, guru, dan komunitas dapat bekerja sama untuk memberikan panduan yang relevan dan mengawasi bagaimana Gen Z menggunakan media sosial. Dengan demikian, pendidikan digital menjadi alat yang efektif untuk membantu mereka menghadapi tantangan era digital, membangun identitas diri yang kuat, dan tetap sehat secara mental maupun emosional.

Sumber:

Nugraeni, A. (2024). Peran Media Sosial dalam Pembentukan Identitas Sosial Anak Muda. LANCAH: Jurnal Inovasi dan Tren., 142-147.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun