Bela negara merupakan sebuah kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap warga negara untuk menjaga keutuhan, kedaulatan, dan keamanan negara. Namun, lebih dari sekadar melindungi negara dari ancaman fisik atau militer, bela negara juga berperan besar dalam mewujudkan kemakmuran bangsa. Dalam konteks ini, bela negara  memiliki peran strategis, termasuk institusi pendidikan tinggi seperti Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), yang berkomitmen untuk menjaga keutuhan, kedaulatan, dan keamanan negara. UNISSULA, sebagai salah satu universitas berbasis nilai-nilai Islam, memiliki visi untuk membangun generasi penerus yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme yang kuat.
Mengapa Bela Negara Penting untuk Kemakmuran Bangsa?
1. Menjaga Stabilitas Nasional
Stabilitas politik, ekonomi, dan sosial merupakan landasan utama kemakmuran bangsa. Melalui semangat bela negara, masyarakat bersatu menjaga harmoni dan menghindari konflik yang dapat mengganggu stabilitas nasional.
2. Meningkatkan Rasa Nasionalisme
Bela negara memperkuat rasa cinta terhadap tanah air. Hal ini mendorong masyarakat untuk lebih peduli pada kemajuan bangsa, termasuk dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial.
3. Mendorong Partisipasi Aktif dalam Pembangunan
Bela negara juga mencakup kontribusi aktif dalam pembangunan. Warga negara yang berintegritas akan mendukung program pemerintah, bekerja keras, dan berinovasi untuk kemajuan bangsa.
4. Menghadapi Tantangan Global
Di era globalisasi, ancaman tidak hanya datang dari perang fisik, tetapi juga dalam bentuk perang ekonomi dan teknologi. Dengan semangat bela negara, bangsa mampu menghadapi persaingan global untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan.
5. Membangun Generasi Berkualitas
Bela negara melibatkan pendidikan karakter, seperti disiplin, tanggung jawab, dan kerja keras. Hal ini menciptakan sumber daya manusia yang kompeten, yang menjadi aset penting dalam mencapai kemakmuran.
Wujud Bela Negara dalam Kehidupan Sehari-hari:
Institusi pendidikan tinggi seperti Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), mematuhi hukum dan aturan yang berlaku.UNISSULA juga berkontribusi dalam pembangunan, baik melalui pekerjaan, inovasi, maupun kegiatan sosial. Menjaga toleransi dan keharmonisan di tengah masyarakat yang beragam. Mendukung produk lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk asing. Meningkatkan literasi dan pengetahuan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Dengan semangat bela negara yang kuat, setiap individu dapat menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan bangsa yang sejahtera, berdaya saing, dan bermartabat. Kemakmuran bangsa tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia
Bela Negara di Indonesia
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Peran penting Bela Negara dapat dikuak secara lebih jernih dan mendalam melalui perspektif pertahanan.Dalam konteks institusi pendidikan tinggi seperti Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) memiliki peran dalam membangun  keutuhan wilayah Indonesia, beserta seluruh sumber daya, kedaulatan dan kemerdekaannya, selalu terancam oleh agresi asing dari luar dan pergolakan bersenjata dari dalam. Kalau ancaman ini menjadi nyata dan Indonesia tidak siap, semuanya bisa kembali ke titik nol.
Antisipasi para pendiri bangsa tercantum dalam salah satu poin tujuan nasional yaitu "Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia".
Pernyataan tersebut menjadi dasar dari tujuan pertahanan. Ia tidak berdiri sendiri tetapi berbagi ruang dengan tujuan keamanan atau ketertiban sipil dan berdampingan 3 (tiga) tujuan lainnya, yakni tujuan kesejahteraan (memajukan kesejahteraan umum), tujuan keadaban (mencerdaskan kehidupan bangsa) dan tujuan kedamaian (berpartisipasi aktif dalam perdamaian dunia yang adil dan abadi).
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Unsur Dasar Bela Negara
1. Cinta Tanah Air;
2. Kesadaran Berbangsa & bernegara;
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;
4. Rela berkorban untuk bangsa & negara;
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.
Adapun contoh-Contoh Bela Negara, yaitu:
a. Melestarikan budaya;
b. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
c. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara;
d. Mencintai produk-produk dalam negeri.
Pemerintah Indonesia saat ini menjalankan program pelatihan Bela Negara yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat. Pada tanggal 22 Oktober 2015, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meresmikan pembukaan program bela negara. Program tersebut
dimaksudkan untuk memperteguh keyakinan berdasarkan 5 unsur tersebut di atas, dan program ini bukanlah sebuah bentuk wajib militer.
Pada tanggal 23 Februari 2016, Menhan Ryamizard Ryacudu kembali meresmikan peluncuran website resmi. Portal tersebut dimaksudkan untuk menjadi sumber penyebaran informasi kepada masyarakat tentang program Bela Negara, dan masyarakat juga bisa memberikan saran dan masukan di portal tersebut.
Adapun sifat-sifat bela negara, yaitu:
1. Sifat lunak
Psycological:
a. Pemahaman ideologi negara (Pancasila dan UUD 1945)
b. Nilai-nilai luhur bangsa
c. Wawasan kebangsaan
d. Persatuan dan kesatuan bangsa
e. Kesadaran bela negara
Physical:
a. Perjuangan mengisi kemerdekaan
b. Pengabdian sesuai profesi
c. Menjunjung tinggi nama Indonesia di dunia internasional
d. Penanganan bencana dan menghadapi ancaman non militer lainnya (ekonomi, sosial, budaya, dsb).
2. Sifat Keras
Menghadapi ancaman militer:
a. Komponen Utama
b. Komponen Cadangan (kombatan)
c. Komponen Pendukung (Non kombatan).
Nilai nilai bela negara:
Cinta tanah air:
1. menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia;
2. bangga sebagai bangsa Indonesia;
3. menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia;
4. memberikan kontribusi dan kemajuan pada bangsa dan negara Indonesia;
5. mencintai produk dalam negeri, budaya, dan kesenian Indonesia.
Kesadaran berbangsa dan bernegara:
Sadar sebagai warna bangsa negara Indonesia dalam bentuk tingkah laku, sikap, dan kehidupan pribadi agar dapat bermasyarakat sesuai dengan kepribadian bangsa. Indikator nilai kesadaran berbangsa dan bernegara meliputi:
1. memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat istiadat;
2. melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
3. mengenal keragaman individu di rumah dan di lingkungannya;
4. berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia;
5. berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI