Pada fasenya, remaja akan mengalami tahap transisi dari anak-anak menuju dewasa. Rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan untuk mencoba hal baru pasti akan hadir dalam diri remaja.Â
Remaja akan menghadapi banyak rintangan dan hambatan untuk menjadi dewasa. Rintangan dan hambatan yang dihadapi akan berdampak pada kehidupannya.Â
Pengaruhnya akan positif apabila remaja mampu menghadapinya dengan baik. Dan sebaliknya, pengaruhnya akan negatif apabila remaja tidak meningkatkan kesadaran diri mengenai pentingnya menyelesaikan suatu masalah yang terjadi.Â
Disini peran self esteem dapat memberikan pengaruh yang besar bagi remaja dalam menghadapi fasenya. Namun terkadang, self esteem dianggap tidak penting dan tidak perlu diperhatikan dalam perkembangan remaja.Â
Padahal segala kalangan membutuhkan adanya self esteem dalam dirinya. Banyak orang tua yang kurang memperhatikan pentingnya harga diri dalam diri remaja sehingga banyak remaja yang merasa rendah diri. Sebelum menerapkan self esteem yang baik, remaja perlu mengetahui apa itu self esteem.
Self esteem merupakan pandangan individu terhadap dirinya sendiri, baik secara positif maupun negatif. Ketika individu memiliki self esteem yang baik, maka ia akan mampu untuk mengarahkan dirinya dan percaya terhadap kemampuan yang dimiliki.Â
Menurut Maslow self esteem merupakan salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi agar individu mampu melanjutkan ke tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan dalam self esteem ini merupakan kebutuhan akan penghargaan dalam diri manusia.Â
Self esteem sendiri dapat dikatakan sebagai harga diri. Harga diri ini sangat dibutuhkan oleh segala kalangan, khususnya remaja. Ketika remaja memiliki self esteem yang baik, maka remaja akan mampu menghadapi tahap perkembangannya dengan baik pula. Dan begitupun sebaliknya, ketika remaja memiliki self esteem yang rendah, maka akan lebih banyak hambatan dan rintangan yang akan dihadapi dalam menjalankan perkembangan di fasenya ini.
Menurut Maslow, self esteem merupakan salah satu kebutuhan yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan ini perlu untuk dipenuhi agar manusia dapat menjalankan kehidupannya dengan baik. Maslow juga mengkategorikan self esteem ke dalam 2 bentuk yaitu :
1. Penghargaan terhadap diri sendiri
Dalam bentuk ini, individu perlu menghargai dirinya sendiri. Individu perlu untuk percaya terhadap apa yang dimiliki. Individu juga perlu memahami dan menerima segala pandangan positif dan negatifnya terhadap diri sendiri. Dalam hal ini individu dapat mengembangkan segala kemampuan yang dimiliki agar mampu memberikan prestasi bagi dirinya sendiri.
2. Penghargaan dari orang lain
Tidak menutup kemungkinan bahwa individu perlu atau membutuhkan validasi dari orang lain. Validasi ini berupa penghargaan yang diberikan oleh orang lain atas pencapaian yang dilakukan oleh individu. Bentuk ini juga memberikan pengaruh penting terhadap individu karena dengan adanya validasi dari orang lain, individu akan semakin bersemangat dalam melakukan pencapaian lainnya atau menjalankan kehidupannya.
Self esteem terbentuk ketika individu telah lahir dan melalui perjalanan atau pengalaman dalam hidupnya. Segala pengalaman baik dan buruk yang dilalui oleh individu akan mempengaruhi self esteem yang dimilikinya.Â
Dalam hal ini self esteem yang dimiliki oleh remaja dapat dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungannya. Saat ini banyak remaja yang merasa tidak percaya diri, tidak memiliki kemampuan apapun, bahkan menarik diri dari lingkungannya. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa remaja memiliki self esteem yang rendah.
Self esteem yang rendah dapat terjadi karena kebutuhan akan harga diri yang dimilikinya tidak terpenuhi dengan baik. Sesuai dengan pendapat Maslow bahwa terdapat 2 bentuk self esteem yang dibutuhkan oleh manusia. Seperti yang diketahui bahwa self esteem yang rendah terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan akan harga diri dengan baik.Â
Tidak terpenuhinya bentuk penghargaan terhadap diri sendiri akan menyebabkan munculnya pandangan negatif terhadap dirinya sendiri. Hal ini tentunya akan membuat remaja mengalami permasalahan tersebut.Â
Biasanya remaja yang memiliki self esteem rendah kurang bisa memandang dan menghargai dirinya dari sisi positif. Atau mungkin remaja hanya memusingkan pandangan negatifnya dan tidak berusaha untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Â
Selain itu, rendahnya self esteem remaja juga dapat dikarenakan penghargaan atau validasi yang diberikan oleh orang lain. Ketika bentuk ini tidak terpenuhi dengan baik, maka remaja akan mengalami perasaan tidak percaya diri dan sibuk membandingkan dirinya dengan orang lain.Â
Kadang orang lain tidak dapat menghargai pencapaian yang dilakukan oleh remaja. Hal ini menyebabkan munculnya pandangan negatif yang diberikan oleh orang lain.Â
Pada fasenya, remaja akan sangat memperhatikan atau mendengarkan pendapat orang lain. Ini tentunya akan membuat remaja tidak berkembang sebagai dirinya sendiri tetapi ia akan berkembang melalui tuntutan atau pandangan dari orang lain.
Dalam hal ini Maslow menegaskan bahwa self esteem atau harga diri yang sehat sebenarnya didasarkan pada prestasi yang dimiliki oleh remaja. Menurut Maslow penghargaan dari orang lain bukanlah faktor utama dari self esteem yang baik. Sehingga dapat diketahui bahwa self esteem yang baik adalah hasil dari usaha yang dilakukan oleh individu. Remaja perlu mengetahui pentingnya penghargaan terhadap diri sendiri agar mampu mendukung langkahnya untuk menghadapi kehidupan.Â
Remaja akan mengalami masalah psikologis yang serius ketika ia lebih mendengarkan atau mementingkan pendapat orang lain dari pada apa yang dimiliki dalam dirinya.
Dampak yang muncul ketika remaja memiliki self esteem yang baik adalah :
1. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi
2. Percaya terhadap kemampuan yang dimiliki
3. Berani mencoba hal-hal baru
4 Merasa bahwa dirinya berharga
Namun, dampak yang muncul ketika remaja memiliki self esteem yang rendah yaitu :
1. Tidak percaya diri
2. Munculnya perasaan tidak berguna
3. Dapat merasakan frustasi
4. Memiliki banyak keraguan dalam memutuskan suatu hal
5. Selalu menginginkan penghargaan dari orang lain
Dari dampak yang ada dapat diketahui adanya perbedaan yang nampak dari keduanya. Ketika remaja memiliki self esteem yang baik maka ia dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik pula. Dan begitupun sebaliknya, remaja yang memiliki self esteem rendah akan cenderung kesulitan atau bahkan tidak dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Sehingga dalam hal ini remaja perlu memiliki kesadaran mengenai pentingnya self esteem dalam kehidupannya.Â
Selain itu, keluarga juga memiliki peran penting untuk membantu remaja memiliki self esteem yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penghargaan kepada remaja, baik secara verbal maupun non verbal. Orang tua perlu membantu remaja untuk memiliki self esteem yang baik agar remaja dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik.
Jadi dari penjelasan ini dapat diketahui jika self esteem sangat penting untuk dimiliki oleh remaja. Self esteem yang baik dalam diri remaja akan memudahkan remaja dalam menghadapi kehidupan. Apalagi di masanya, remaja sedang mengalami tahap transisi yang memberikan banyak perubahan dalam dirinya, baik secara fisik maupun psikologis.
 Remaja juga perlu berlatih untuk mengembangkan kepercayaan dirinya melalui penghargaan diri atau usaha yang dilakukannya karena hal ini akan berpengaruh besar. Remaja perlu mengembangkan dirinya sesuai apa yang dimiliki, bukan apa yang dikatakan oleh orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H