2. Bicaralah tanpa memperbaikinya.
Kamu tidak harus mengangguk tanpa suara, tetapi pastikan bahwa kontribusimu ke percakapan tetap fokus pada mereka. Kamu bisa mengatakan hal-hal seperti, "Iya, aku mendengarmu," atau "Aku tahu aku tidak bisa merasakan apa yang kamu rasakan, tetapi aku mengerti itu sulit bagimu," Kata-kata seperti itulah yang mereka butuhkan.
3. Biarkan mereka tahu bahwa kamu telah mencoba memahami.
Baca juga: Merasa Asing atau Bahkan Dikucilkan? Jangan Sedih Dulu, Simak Penjelasannya
Jika kamu hanya mengulangi apa yang baru saja mereka katakan kepadamu tanpa mensintesiskan informasi, kamu hanya akan mengembalikan masalahnya kepada mereka. Tunjukkan bahwa kamu telah memikirkan apa yang mereka katakan dengan menempatkan situasinya pada kata-katamu sendiri. Misalnya, "Rasanya tidak masuk akal bahwa kamu harus mengambil tugas tambahan ketika kamu sudah memiliki banyak hal yang harus dilakukan," terdengar jauh lebih meyakinkan daripada, "Kamu terlalu banyak bekerja."
Yang Mereka Butuhkan hanyalah Telinga yang Mendengarkan, Tidak Ada Yang Lain
Mengetahui apa yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya bisa sangat menantang. Tetapi jika temanmu mendatangimu dengan masalah mereka, itu berarti mereka mempercayaimu. Pertimbangkan kepercayaan mereka kepada kamu sebagai hadiah, dan lakukan yang terbaik untuk memberikan ruang bagi mereka ketika mereka melakukan apa pun yang terjadi dalam hidup mereka.
Yang terpenting, jadilah pendengar yang aktif dan berusahalah untuk membuktikan perasaan mereka. Tahan keinginan untuk memperbaiki sesuatu, mengganti topik pembicaraan, atau membungkamnya dengan hampa. Telinga yang baik hati mungkin adalah semua yang teman kita butuhkan untuk melewati masa-masa sulit. Benar-benar mendengar mereka, dan kamu akan kagum dengan hasilnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI