"Saya telepon Bang Putra, ya, Buk," ucap Jum menawarkan.
"Gak usah! Nanti dia malah makin nyuruh aku jual rumah ini." Dahi Aminah mengerut.
"Ya sudaaah." Jum hanya bisa pasrah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!