Jika wanita hamil ditemukan dengan kondisi defisiensi energi kronis (KEK) atau balita yang pertumbuhannya tidak sesuai dengan usia, kader posyandu dapat merujuk pasien ke puskesmas.
6. Pencegahan dan kontrol diare
Pencegahan diare dilakukan melalui perilaku bersih dan sehat (PHBS). Sementara itu, penanganan diare dilakukan melalui administrasi ORS. Jika perawatan lebih lanjut diperlukan, petugas kesehatan dapat menyediakan suplemen seng.
Sementara itu, kegiatan pengembangan POSYANDU termasuk pengembangan Balita Keluarga (BKB), pabrik obat keluarga (TOGA), pengembangan keluarga lansia (BKL), dan pendidikan anak usia dini (PAUD). Kegiatan pengembangan ini umumnya dilakukan jika 6 kegiatan utama telah dilakukan dengan benar.
Manfaat Berpartisipasi dalam Kegiatan Posyandu
Kegiatan Posyandu dan manfaatnya dapat diperoleh tanpa menimbulkan biaya, dengan demikian sangat meringankan beban ekonomi pada masyarakat. Selain itu, Posyandu juga memiliki banyak manfaat lain yang meliputi:
* Memberikan berbagai informasi tentang kesehatan ibu dan anak, seperti menyusui, pemberian makan komplementer, dan pencegahan penyakit
* Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, sehingga anak-anak menghindari risiko malnutrisi atau kekurangan gizi
* Deteksi lebih awal jika ada kelainan pada anak-anak, wanita hamil, dan ibu menyusui, sehingga perawatan dapat dilakukan segera
* Memberikan imunisasi lengkap
Posyandu juga dapat menjadi sarana bagi para ibu untuk meningkatkan pengetahuan dan berbagi pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak, baik dengan pekerja kesehatan maupun dengan peserta Posyandu lainnya. Dengan pengetahuan yang baik, diharapkan kualitas kesehatan ibu dan anak dapat meningkat.