Ada yang lahir dari keluarga yang berkecukupan secara harta, tetapi antaranggota keluarga tidak merasa ada ikatan kasih sayang yang terjalin karena masing-masing sibuk dengan urusannya. Ada pula yang hidup serba kekurangan, tetapi kehangatan di dalam keluarga begitu terasa. Ada lagi anak yang menjadi korban ke-toxic-an orang tuanya, entah karena keegoisan orang tuanya atau dituntut untuk memenuhi ambisi keluarga.
Hidup di dunia ini memang tidak ada yang sempurna. Menyalahkan Tuhan atas takdir kita tidak akan ada habisnya. Percayalah, Tuhan tidak menciptakan keadaan dengan sia-sia.
Pandemi Covid-19 yang tengah melanda di seluruh dunia seolah menjadi isyarat bahwa kita harus kembali lagi ke keluarga kita di rumah dan memperkuat ikatan cinta dalam keluarga. Sempatkan untuk mengobrol sambil meminum teh di kala senja, makan bersama di meja makan, menemani anak belajar, hingga membantu pasangan atau orang tua mengerjakan pekerjaan rumah. Hanya hal-hal sesederhana itu.
Hidup memang berat, tetapi akan jauh lebih ringan jika kita memikulnya bersama-sama. Dan orang yang selalu setia mencintai dan menemani kita dalam keadaan apapun adalah keluarga. Mereka tidak pernah meninggalkan kita meskipun seluruh dunia seolah tak berpihak lagi pada kita.
Sebesar apapun misalnya kesalahan yang kita perbuat, keluarga tetap akan menerima kita. Itulah mengapa aku menyebut keluarga adalah tempat kemana aku harus pulang.
Terlepas dari apapun kekurangan yang ada di dalam keluarga kita, tidak ada lagi harta yang jauh lebih berharga daripada keluarga yang kita miliki saat ini. Jika tumbuh dari keluarga yang kurang kondusif, setidaknya cobalah untuk terus berjuang untuk bangkit dan bertekad membawa perubahan yang lebih baik di keluarga. Semoga kamu bisa menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan bisa membentuk keluarga yang ideal nantinya bersama pasanganmu kelak.
Sebagai penutup, aku suka banget sama salah satu bait dari lirik lagunya Virgoun yang berjudul “Surat Cinta untuk Starla”. Bagian yang ini, nih…
Aku pernah berpikir tentang
hidupku tanpa ada dirimu
dapatkah lebih indah dari
yang kujalani sampai kini