Nganjuk- Pendidikan karakter menjadi salah satu fokus utama dalam upaya membangun generasi yang memiliki nilai-nilai moral yang kuat. Dalam konteks ini, pembelajaran unggah-ungguh Bahasa Jawa menjadi instrumen penting untuk membentuk perilaku dan sikap yang baik pada peserta didik. Metode pembelajaran interaktif ini melibatkan berbagai metode dan strategi yang dirancang untuk memperkaya proses pembelajaran dan memperkuat pemahaman peserta didik tentang pentingnya budi pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari. Metode pembelajaran interaktif ini mencakup penggunaan media pembelajaran, permainan peran, diskusi kelompok, dan kegiatan kolaboratif yang melibatkan peserta didik secara aktif.
Pembelajaran Unggah-Ungguh bahasa Jawa sebagai sarana untuk meningkatkan kesopanan dalam diri peserta didik. Kesopanan merupakan salah satu aspek penting dalam interaksi sosial yang melibatkan penggunaan bahasa dan tindakan. Dalam masyarakat Jawa, Unggah-Ungguh bahasa Jawa memiliki peran krusial dalam bertutur kata atau bertingkah laku. Bertujuan menjaga kesopan santunan untuk saling menghormati serta menghargai orang lain. Pemberian edukasi pembelajaran Unggah-Ungguh bahasa Jawa diterapkan dalam proses pendidikan untuk membantu peserta didik memahami dan mengamalkan kesopanan dalam berkomunikasi maupun bertindak.
Kegiatan pembelajaran Unggah-Ungguh bahasa Jawa  merupakan program kerja mahasiswa KKN kelompok 53 Nganjuk Universitas Negeri Surabaya dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah. Program kerja tersebut dilaksanakan pada bulan April 2023 yang bekerjasama dengan SDN 1 Bajulan yang berada di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah perlunya pemberian edukasi pembelajaran Unggah-Ungguh bahasa Jawa pada siswa-siswi SDN 1 Bajulan adalah menanamkan edukasi ungah-ungguh sejak dini. Dikarenakan adanya pengaruh kemajuan teknologi komunikasi yang pesat seperti media sosial dan televisi yang lebih sering menayangkan budaya barat dibandingkan budaya Jawa. Â Dikhawatirkan pengaruh budaya barat dapat mempengaruhi anak-anak melupakan budaya Jawa. Oleh karena itu, pembelajaran Ungggah-Ungguh bahasa Jawa dikenalkan kepada anak-anak sejak dini terutama anak zaman sekarang.
Edukasi pembelajaran diberikan oleh mahasiswa KKN UNESA kelompok 53 Nganjuk, bertujuan untuk membentuk peserta didik yang sopan, bertanggung jawab, dan memiliki kemampuan berkomunikasi serta beprilaku yang baik. Adapun manfaat yang signifikan bagi peserta didik SDN 1 Bajulan dari pembelajaran Unggah-ungguh bahasa Jawa antara lain:
1. Dapat meningkatkan kesopanan dalam artian, peserta didik SDN 1 Bajulan menjadi lebih sadar akan pentingnya kesopanan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain khususnya dengan orang yang lebih tua.
2. Dapat membentuk karakter yaitu dalam pembelajaran unggah-ungguh bahasa Jawa dapat membantu membentuk karakter peserta didik SDN 1 Bajulan, termasuk sikap menghargai dan menghormati orang lain.
3. Memperbanyak keterampilan berbahasa yaitu peserta didik SDN 1 Bajulan dapat mengembangkan keterampilan berbahasa Jawa jauh lebih baik, termasuk penggunaan kosakata bahasa ngoko alus dan krama alus yang tepat.
4. Mempertahankan budaya lokal dalam artian pembelajaran  unggah-ungguh bahasa Jawa juga berperan dalam mempertahankan dan melestarikan budaya Jawa yang kaya dan beragam.
Dalam proses edukasi pembelajaran, mahasiswa KKN Unesa kelompok 53 Nganjuk menggunakan media pembelajaran yang lebih interaktif  dan menarik. Penggunaan media pembelajran yang tepat dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik dalam memahami dan menerapkan unggah-ungguh bahasa Jawa. Susunan tata bahasa dalam bahasa Jawa yang diajarkan adalah terbagi menjadi dua, yaitu Ngoko dan Krama. Ngoko terbagi menjadi dua, yaitu Ngoko Lugu dan Ngoko Alus. Krama terbagi menjadi dua, yaitu Krama Lugu dan Krama Alus.
Media pembelajaran yang digunakan yaitu PowerPoint dan audio visual. Presentasi PowerPoint digunakan untuk menyajikan konsep-konsep susunan tata bahasa Jawa seperti Ngoko dan Krama. Melalui presentasi PowerPoint juga disajikan contoh-contoh penggunaan bahasa Ngoko dan Krama dalam berbagai situasi komunikasi. Slide-slide tersebut berisi dialog-dialog atau percakapan yang memperlihatkan penggunaan bahasa Jawa yang sopan berbagai karakter atau dalam konteks yang berbeda.
Dalam slide tersebut juga menampilkan audio visual berupa vidio pembelajaran singkat yang menunjukkan situasi komunikasi sehari-hari dalam bahasa Jawa. Video tersebut berisi percakapan dengan menggunakan bahasa Jawa Ngoko dan Krama, seperti berinteraksi dengan sesama teman, berbicara dengan orang tua, atau berkomunikasi di lingkungan formal. Tidak hanya itu, pemateri juga memeragakan secara langsung tindakan atau gerakan yang menunjukkan sikap sopan santun dalam budaya Jawa, seperti menundukkan kepala ketika menyapa orang lain dan membungkukkan badan sebagai bentuk tindakan permisi kepada orang yang lebih tua.
Tahap akhir kegiatan pembelajaran melakukan evaluasi proses, hasil, dan siswa merefleksi hasil kegiatan. Metode yang digunakan yaitu dengan Permainan Intraktif. Â Permainan Interaktif yaitu pengembangan permainan interaktif berupa kegiatan Simulasi dan Permainan Peran. Dalam kegiatan ini, peserta didik SDN 1 Bajulan dapat memainkan peran yaitu berkomunikasi dengan teman sebangku dengan menggunakan bahasa Jawa Krama. Dalam praktek berkomunikasi tersebut dengan menyertakan ucapan salam, ucapan terima kasih, dan ucapan meminta maaf. Simulasi ini membantu peserta didik mengembangkan keterampilan praktis dalam menggunakan bahasa Kama dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui edukasi pembelajaran interaktif Unggah-Ungguh bahasa Jawa, peserta didik di SDN 1 Bajulan mengalami peningkatan pemahaman tentang nilai-nilai budi pekerti luhur. Mereka belajar untuk menggunakan bahasa Jawa dengan sopan, menghargai budaya Jawa, dan menginternalisasi prinsip-prinsip moral yang terkandung dalam unggah-ungguh. Pembelajaran ini juga membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik, meningkatkan kerjasama dalam berkelompok, dan memperkaya pemahaman mereka tentang identitas budaya Jawa.
Edukasi pembelajaran interaktif Unggah-Ungguh bahasa Jawa merupakan pendekatan yang efektif dalam menciptakan generasi berbudi pekerti luhur. Melalui implementasi pendekatan ini di SDN 1 Bajulan, peserta didik mampu menginternalisasi nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter yang kuat melalui pembelajaran Bahasa Jawa berperan penting dalam membentuk generasi yang memiliki budi pekerti luhur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H