Media pembelajaran yang digunakan yaitu PowerPoint dan audio visual. Presentasi PowerPoint digunakan untuk menyajikan konsep-konsep susunan tata bahasa Jawa seperti Ngoko dan Krama. Melalui presentasi PowerPoint juga disajikan contoh-contoh penggunaan bahasa Ngoko dan Krama dalam berbagai situasi komunikasi. Slide-slide tersebut berisi dialog-dialog atau percakapan yang memperlihatkan penggunaan bahasa Jawa yang sopan berbagai karakter atau dalam konteks yang berbeda.
Dalam slide tersebut juga menampilkan audio visual berupa vidio pembelajaran singkat yang menunjukkan situasi komunikasi sehari-hari dalam bahasa Jawa. Video tersebut berisi percakapan dengan menggunakan bahasa Jawa Ngoko dan Krama, seperti berinteraksi dengan sesama teman, berbicara dengan orang tua, atau berkomunikasi di lingkungan formal. Tidak hanya itu, pemateri juga memeragakan secara langsung tindakan atau gerakan yang menunjukkan sikap sopan santun dalam budaya Jawa, seperti menundukkan kepala ketika menyapa orang lain dan membungkukkan badan sebagai bentuk tindakan permisi kepada orang yang lebih tua.
Tahap akhir kegiatan pembelajaran melakukan evaluasi proses, hasil, dan siswa merefleksi hasil kegiatan. Metode yang digunakan yaitu dengan Permainan Intraktif. Â Permainan Interaktif yaitu pengembangan permainan interaktif berupa kegiatan Simulasi dan Permainan Peran. Dalam kegiatan ini, peserta didik SDN 1 Bajulan dapat memainkan peran yaitu berkomunikasi dengan teman sebangku dengan menggunakan bahasa Jawa Krama. Dalam praktek berkomunikasi tersebut dengan menyertakan ucapan salam, ucapan terima kasih, dan ucapan meminta maaf. Simulasi ini membantu peserta didik mengembangkan keterampilan praktis dalam menggunakan bahasa Kama dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui edukasi pembelajaran interaktif Unggah-Ungguh bahasa Jawa, peserta didik di SDN 1 Bajulan mengalami peningkatan pemahaman tentang nilai-nilai budi pekerti luhur. Mereka belajar untuk menggunakan bahasa Jawa dengan sopan, menghargai budaya Jawa, dan menginternalisasi prinsip-prinsip moral yang terkandung dalam unggah-ungguh. Pembelajaran ini juga membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik, meningkatkan kerjasama dalam berkelompok, dan memperkaya pemahaman mereka tentang identitas budaya Jawa.
Edukasi pembelajaran interaktif Unggah-Ungguh bahasa Jawa merupakan pendekatan yang efektif dalam menciptakan generasi berbudi pekerti luhur. Melalui implementasi pendekatan ini di SDN 1 Bajulan, peserta didik mampu menginternalisasi nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter yang kuat melalui pembelajaran Bahasa Jawa berperan penting dalam membentuk generasi yang memiliki budi pekerti luhur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H