Mohon tunggu...
Annie Nugraha
Annie Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Menyukai dunia handmade craft khususnya wire jewelry (perhiasan kawat), senang menulis lewat blog www.annienugraha.com dan seorang penggemar photography

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puta Dino Kayangan, Membidani Lahirnya Kembali Kain Tenun Tidore yang Sempat Punah

27 Juni 2022   21:14 Diperbarui: 27 Juni 2022   21:43 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hewan ini juga merupakan simbol dari karakter Sultan Nuku yaitu hati-hati dan penuh perhitungan, teguh dan fokus kepada tujuan, penuh perjuangan, dermawan dan sarat kasih sayang.

Motif berikutnya yang diambil dari salah satu kekayaan alam Tidore adalah motif Cengkeh.  Seperti yang telah kita ketahui, Tidore dan Maluku pada umumnya adalah penghasil rempah-rempah dengan kualitas terbaik.  Karena inilah banyak negara-negara lain berusaha menguasai kawasan timur ini sebagai salah satu lumbung bagi mereka untuk mendapatkan rempah-rempah tersebut.  

Jadi tidak heran jika akhirnya Maluku dijuluki sebagai spice island.  Salah satu rempah yang banyak dijumpai, berlimpah dan dihasilkan oleh Tidore adalah cengkeh.  Mengabadikan kondisi inilah, cengkeh akhirnya menjadi salah satu ide yang tepat untuk menjadi bagian dari serangkaian tenun Tidore.

Motif lain yang terinspirasi dari benda-benda yang ada di Kadato Kie adalah Mapolu yang berarti mengayomi.  Inspirasinya diambil dari lambang Kadato Kie itu sendiri.  Sesuai dengan keberadaannya motif ini mengungkapkan bahwa Kesultanan Tidore selalu mengayomi atau melindungi rakyatnya.

Salah satu motif lain yang terinspirasi dari sebuah kisah sejarah adalah Perisai yang dalam bahasa Tidore disebut Salawaku.  Pada saat kesempatan kunjungan ke Cape Town, Sultan Husain Sjah, Paman Amin Faroek, Anitawati dan rombongan dari Tidore mengadakan audiensi ke pemerintah Afrika Selatan pada Oktober-November 2017.  Pada kesempatan itu, anak keturunan Tuan Guru yang berada di Cape Town mempresentasikan ide perisai/tameng kepada rombongan.

Motif ini menceritakan kebesaran Tuan Guru asal Tidore yang kemudian tinggal di Afrika Selatan.  Memiliki nama asli Imam Abdullah Qadhi Abdussalam, Tuan Guru adalah seorang pangeran Tidore yang dilahirkan oleh seorang Boki yang bernama Putri Nuriniyah.  Tuan Guru pernah memerintah Tidore selama proses pengasingan Sultan Jamaluddin.  

Namun karena beliau menentang peraturan kolonialisme tentang penetapan pajak yang tinggi kepada kaum pribumi, Tuan Guru kemudian diasingkan ke Cape Town, Afrika Selatan pada 1780.

Tuan Guru sendiri menghabiskan masa hidupnya dengan tetap bertahan di Afrika Selatan.  Beliau malah mendapatkan gelar pahlawan dari pemerintah setempat karena semasa hidupnya beliau menyampaikan dakwah Islam kepada banyak komunitas muslim di Afrika Selatan sekaligus menjadi tokoh ulama besar asal Indonesia negara tersebut.  

Atas usaha beliau jugalah akhirnya berdiri madrasah dan masjid pertama di Afrika Selatan.  Buku karya Tuan Guru yang berjudul Ma'rifat wal Iman wal Islam (Pengetahuan Iman dan Agama) dijadikan panduan bagi umat Islam di Cape Town hingga kini.

Kelahiran Puta Dino Kayangan dan Rumah Tenun

Dari berbagai jejak sejarah dan berbagai tulisan tersebut diataslah, semangat Anitawati berkobar.  Ketetapan hati untuk mewujudkan proyek revitalisasi atas Puta Dino menjadi semakin kuat.  Sebuah kerjaan besar dengan berbagai cara yang memungkinkan agar dapat menghidupkan kembali Puta Dino yang sebelumnya menjadi sangat penting dalam tatanan kehidupan masyarakat Tidore.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun