Mohon tunggu...
Annie Nugraha
Annie Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Menyukai dunia handmade craft khususnya wire jewelry (perhiasan kawat), senang menulis lewat blog www.annienugraha.com dan seorang penggemar photography

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Puta Dino Kayangan, Membidani Lahirnya Kembali Kain Tenun Tidore yang Sempat Punah

27 Juni 2022   21:14 Diperbarui: 27 Juni 2022   21:43 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diantaranya adalah usaha terus menerus dalam menggali berbagai sumber sahih di bidang sejarah serta mencermati ribuan ciri khas Bumi Marijang yang begitu kaya, untuk diangkat atau menjadi motif Puta Dino.   

Hal ini tentu menjadi sangat penting untuk dicermati agar Puta Dino dapat terus berinovasi dengan melahirkan beragam rancangan baru  untuk ditawarkan kepada publik.

Salah satu wujud nyata dari kegiatan sales dan marketing adalah dengan berdiri dan beroperasinya Rumah Tenun Puta Dino Kayangan.  Keberadaan Rumah Tenun Puta Dino Kayangan di Topo Tiga bisa jadi adalah salah satu sarana dan wadah pengungkapan eksistensi Puta Dino.  

Rumah ini telah memproduksi banyak kain dan produk turunan dan variasinya sepertinya ikat kepala, masker, dompet, tas selempang, kalung, serta berbagai produk lain yang menjadi konsumsi dan atau kebutuhan publik.  

Sebagai satu destinasi wisata budaya di Tidore, Rumah Tenun sudah menerima banyak tamu baik domestik maupun luar negeri yang sedang berkunjung ke Tidore.  Apresiasi para tamu akan Puta Dino sungguh sangat mengesankan.

Para penenun yang sebagian besar adalah anak-anak muda Tidore, selalu produktif dan menghasilkan banyak kain tenun yang berkualitas tinggi hingga saat.  Beberapa dari mereka bahkan mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan ketrampilan tambahan (kuliah kembali) tentang kain agar Puta Dino dapat bersaing dengan wastra dari daerah lain yang telah terlebih dahulu eksis di tanah air.  

Ilmu buku dan ketrampilan yang nantinya akan dia bagikan kepada teman-temannya yang sekarang tetap tekun menenun.

Anitawati memberikan keleluasaan kepada anak-anak ini untuk secara mandiri mengolah dan mengatur manajemen Rumah Tenun.  Semua pendapatan yang dihasilkan dari penjualan kain dan semua produk kreatif yang ada di Rumah Tenun semua diserahkan kepada mereka.  

Selain memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi penenun yang profesional, mereka dididik untuk menyadari bahwa berkegiatan positif dan berusaha di bidang ekonomi kreatif, akan mampu membawa mereka kepada keberhasilan hidup.  Upaya ini juga mematahkan stigma yang sudah lama terpatri di anak-anak muda Tidore.  Satu paham yang selama ini menyebutkan bahwa kesuksesan akan diraih saat mereka menjadi PNS.

Menyadari pentingnya eksistensi dan pengenalan Puta Dino baik untuk domestik maupun mancanegara, Anitawati telah membuka berbagai jalur kerjasama dengan berbagai pihak.  Termasuk diantaranya para perancang pakaian yang sudah mendapatkan tempat istimewa di dunia fashion seperti Didi Budiardjo, Dian Oerip, dan lain-lain.  

Puta Dino Kayangan pun sering berpartisipasi pada banyak event (pameran, presentasi, webinar dll.) yang merupakan satu kesempatan baik untuk mengenalkan Puta Dino.  Harapannya adalah wastra khas Tidore ini bisa mendapatkan perhatian yang lebih dari publik, khususnya para pecinta wastra di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun