Mohon tunggu...
Annie Nugraha
Annie Nugraha Mohon Tunggu... Seniman - Crafter, Blogger, Photography Enthusiast

Seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Menyukai dunia handmade craft khususnya wire jewelry (perhiasan kawat), senang menulis lewat blog www.annienugraha.com dan seorang penggemar photography

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wallacea, Wallace dan Nusantara: Rangkaian Pengetahuan dari Webinar Jelajah Alam dan Kuliner Wallacea

24 April 2021   06:00 Diperbarui: 24 April 2021   06:11 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bumi Nusantara pun secara khusus memberikan penghargaan untuk Wallace.  Digagas oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Yayasan Wallacea dan Komunitas Bambu, acara yang diadakan di Makassar, Sulawesi Selatan pada 2008 ini diadakan dalam rangka memperingati 150 tahun lahirnya teori evolusi.  Mulai saat itu Ternate, salah satu kota di Maluku Utara yang sempat ditinggali selama 4 tahun oleh Wallace, ditetapkan sebagai tempat lahirnya teori seleksi alam yang digagas oleh Wallace.  Turispun akhirnya banyak berdatangan ke Ternate hanya untuk mencari tahu dimana Wallace pernah tinggal.

Kontribusi lain dalam rangka mengenang keberadaan Wallace di nusantara adalah dengan kehadiran Monumen Wallace yang berada di daerah cagar alam Gunung Tangkoko yang berada di Bitung, Sulawesi Utara dan diresmikan pada 17 Juni 2019.

Merinding rasanya membayangkan bahwa dahulu, ratusan tahun yang lalu, ada seorang ilmuwan fenomenal yang pernah tinggal dan melakukan penelitian di bumi Nusantara.  Seseorang yang berhasil menorehkan sejarah ilmu pengetahuan yang hingga saat ini membawa banyak manfaat bagi manusia lain di muka bumi.  Jadi meskipun beliau sudah wafat sejak 1913, meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak, apa yang telah dipersembahkan bagi dunia akan terus dikenang dan bermanfaat sepanjang masa.

JELAJAH ALAM WALLACEA

EKSPEDISI WALLACE.  ARIS PRASETYO (ARIS), HARIAN KOMPAS

Lewat penuturan Aris, para peserta webinar mendapatkan tambahan pengetahuan bahwa Kompas telah mengadakan Ekspedisi Wallacea selama 6 bulan (Februari hingga Agustus 2019).  Menelusuri 11 provinsi yang menjadi jalur atau zona dari ekspedisi yang pernah dilakukan oleh Wallace.  Berbagai hal baru pun ditemukan selama dalam perjalanan, di setiap tempat yang mereka kunjungi.  Termasuk diantaranya menemukan 17 macam sambal saat berada di Bacan dan berbagai jenis tumbuhan yang menjadi makanan utama khas daerah yang bersangkutan.

"Keragaman Adalah Takdir Nusantara" (Paul Smith, British Council)

Mengusung tema "Perjalanan Jurnalistik Harian Kompas.  Memaknai Kembali The Malay Archipelago, buku AR Wallace yang Terbit 150 Tahun Lalu", ekpedisi yang didukung oleh British Council dan Donggi Senoro LNG ini berhasil mencatatkan kisah petualangan ilmu pengetahuan.  Rangkaian educational traveling ini dituangkan lewat berbagai artikel berbobot yang dirangkum dalam sebuah tautan https://jelajah.kompas.id/episode/ekspedisi-wallacea

Membuka tautan ini bagai membuka puluhan buku baru yang ditumpuk dengan rapi di dalam sebuah gudang ilmu.   Berbagai pengetahuan tentang Ekspedisi Wallacea yang dilakukan 1/2 tahun itu, terbentang luas untuk kita baca dan lahap berjam-jam bahkan mungkin berhari-hari.  Terbagi atas 8 episode tulisan,  ekspedisi ini memecah setiap pengalaman berdasarkan daerah yang dikunjungi.  Episode 1 tentang Ternate, basis dari petualangan Wallace.  Episode 2 tentang Pulau Seram, eksplorasi sagu dan keunikannya.  Episode 3 tentang Sulawesi Utara, daerah pertahanan terakhir satwa endemik khas Indonesia.  Episode 4 tentang Sulawesi Selatan, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.  Episode 5 tentang Sumba.  Episode 6 tentang Nusa Tenggara Barat.  Episode 7 tentang Manggarai Barat, Flores.  Episode 8 tentang Sulawesi Barat, Taman Nasional Gandang Dewata.

Masing-masing episode pun terbagi atas beberapa tulisan yang ringkas dan sangat informatif.  Dijamin.  Siapapun yang membuka tautan di atas akan larut dalam ruang ilmu yang ingin diserap lagi dan lagi.  Kita pun dapat membayangkan betapa luasnya ruang gerak ekspedisi Wallacea yang dilakukan oleh Wallace pada ratusan tahun yang lalu.  Plus, tentu saja, menambah catatan pengetahuan akan destinasi wisata bagi kita yang tinggal di Indonesia barat.

WISATA HEMAT KE KAWASAN WALLACEA.  FITRI CHAERANI (FITRI), CAMPA TOUR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun