Mohon tunggu...
Anniek PradiptyasInggriani
Anniek PradiptyasInggriani Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 3 SD

Hallo, Salam kenal semua, saya adalah Anniek Pradiptyas Inggriani, biasa dipanggil Anniek. Saya seorang guru Kelas 3 SD. Saya ingin berbagi melalui tulisan dan artikel tentang pengalaman saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyusun Cerita Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pembelajaran

27 September 2022   23:54 Diperbarui: 27 September 2022   23:57 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lokasi : SDN 09 Randudongkal

Lingkup Pendidikan : Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai :

  • PPL Siklus 1

Penerapan model PBL terintegrasi media Powerpoint dan video pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 3 SDN 09 Randudongkal pada mata pelajaran matematika KD 3.1 materi Sifat Komutatif Perkalian sebanyak 65% masih di bawah KKM (70)

  • PPL Siklus 2

Pemanfaatan media interaktif Power Point dan penggunaan metode diskusi untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi/inovasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Tema 3 Subtema 1 KD 3.1 Menggali informasi tentang konsep perubahan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari di kelas 3 SDN 09 Randudongkal.

Penulis : Anniek Pradiptyas Inggriani

Tanggal :

  • PPL Siklus 1 Senin, 29 Agustus 2022
  • PPL Siklus 2 Rabu, 14 September 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari praktik ini adalah:

  • Hasil belajar peserta didik 65% masih dibawah KKM atau dalam kategori rendah.
  • Guru belum menerapkan model dan metode pembelajaran yang tepat.
  • Guru selalu menggunakan metode ceramah
  • Guru jarang menggunakan media/alat peraga dalam pembelajaran.
  • Guru belum memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
  • Kurangnya perhatian siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar biasa dalam proses pembelajaran yaitu :

  • Banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga praktik ini diharapkan selain dapat memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan dapat menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang lain.
  • Dengan menerapkan  model dan metode pembelajaran yang tepat akan berdampak pada hasil belajar siswa.
  • Dengan menerapkan TPACK, pembelajaran lebih berkesan dan motivasi serta hasil belajar siswa meningkat
  • Model dan metode pembelajaran lebih bervariasi.
  • Media dan Alat/Bahan Pembelajaran lebih inovatif.
  • Proses pembelajaran lebih terstruktur.
  • Pembelajaran lebih menarik dan berpusat pada peserta didik.
  • Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan.

 Yang menjadi peran  tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu: 

Peran penulis yaitu sebagai fasilitator mempunyai tanggungjawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif, dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan inovatif  yaitu Problem Based Learning (PBL) yang terintegrasi media Powerpoint sehingga tujuan pembelajaran dan prestasi belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapan serta menghasilkan pembelajaran bermakna yang akan terpatri lama dalam diri siswa. Dan sebagai pengembang media pembelajaran, guru mengembangkan teknologi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa.

Penulis sebagai seorang guru mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan pembelajaran secara utuh dan efektif. Dengan memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa sesuai dengan solusi relevan yang sudah ditentukan sebelumnya. Yaitu penerapan model pembelajaran inovatif Problem based Learning (PBL) yang terintegrasi Powerpoint dalam pembelajaran akan mengembangkan cara berpikir tingkat tinggi siswa sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dan secara umum akan mengatasi akar masalah yang sudah ada.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat

Tantangan yang saya hadapi untuk mencapai tujuan tersebut adalah :

  • Kemampuan guru dalam mengelola kelas yang masih belum optimal
  • Tidak terbiasanya peserta didik menggunakan metode diskusi untuk memecahkan masalah.
  • Terbatasnya sarana dan prasarana sekolah
  • Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran  mandiri atau kelompok saat proses pembelajaran
  • Kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang disajikan.
  • Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan terintegrasi Powerpoint sesuai dengan karakteristik materi dan karakter siswa di kelas

Yang terlibat pada PPL Siklus 1 dan 2 yaitu : 

  • Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
  • Guru sebagai fasilitator.
  • Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses melaksanakan pembelajaran PPL.
  • Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan ini.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Ada 3 langkah yang dilakukan penulis untuk menghadapi tantangan tersebut adalah

 1. Pemilihan model pembelajaran

  • Strategi yang digunakan dalam memilih model pembelajaran adalah dengan menyesuaikan karakteristik materi, memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyesuaikan dengan karakter siswa di kelas dan sarana prasarana yang mendukung.
  • Proses pemilihan model pembelajaran dilakukan dengan cara, yang pertama adalah mempelajari model-model pembelajaran inovatif berdasarkan kajian literatur dan wawancara di lapangan, memahami karakteristik materi yang akan diajarkan dan tujuan yang akan dicapai, menyesuaikan pada karakteristik siswa agar memudahkan pencapaian tujuan dan mempelajari materi yang ada pada sumber belajar agar tidak terjadi miskonsepsi.
  • Pihak yang terlibat dalam pemilihan model pembelajaran adalah dosen pembimbing dan guru pamong yang memberikan saran serta masukan mengenai model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan pemenuhan keterampilan abad 21. Tidak lupa juga peran dari rekan sejawat dan kepala sekolah sebagai role model serta sumber informasi mengenai ketepatan pemilihan model dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi sehingga akan sesuai dengan pencapaian tujuan pembelajaran serta mampu diterapkan dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa.
  • Sumber daya yang dibutuhkan adalah pemahaman guru terhadap materi ajar, kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dan pemahaman guru dalam mengoptimalkan model pembelajaran dengan menyesuaikan karakter siswa.

 2. Peningkatan hasil belajar siswa

  • Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran utuh dengan aktivitas kegiatan yang berpusat pada siswa. Dengan siswa sebagai pusat pembelajaran didukung dengan media yang menarik dan kemampuan guru dalam mengelola kelas.
  • Proses pembuatan perangkat pembelajaran harus menjadikan siswa sebagai pusat setiap kegiatan pembelajaran. Sehingga kegiatan-kegiatan yang dirancang akan lebih menarik perhatian siswa, membuat siswa lebih aktif selama proses pembelajaran dilaksanakan.
  • Pihak yang terlibat dalam penyusunan perangkat pembelajaran adalah dosen pembimbing dan guru pamong dalam mengarahkan serta membimbing saya agar perangkat pembelajaran dapat sesuai dengan akar masalah yang ada sehingga mampu mewujudkan pembelajaran bermakna bagi siswa. Peran rekan sejawat dan kepala sekolah juga memiliki andil besar, karena berdasarkan masukan, saran dan praktik baik yang sudah dibagikan memberikan gambaran lebih jelas mengenai perangkat pembelajaran yang disusun menjadi ideal untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
  • Sumber daya yang dibutuhkan antara lain pemahaman guru untuk merancang perangkat pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa dan mencakup keterampilan abad 21, Pengadaan media yang menarik dan interaktif, dan kreatifitas guru dalam merancang kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai pusat pembelajaran di kelas.

3. Pemilihan Media Pembelajaran

  • Strategi yang dilakukan adalah dengan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa, karakteristik materi dan dekat dengan lingkungan sekitar, misalnya adalah menggunakan peraga konkret seperti benda-benda di sekitar siswa dan gambar-gambar yang membantu memberikan pemahaman kepada siswa.
  • Proses pembuatan media adalah untuk media konkret bisa langsung diambil dari lingkungan ataupun mengajak anak berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitar. Sedangkan untuk gambar dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, mencari referensi gambar, kemudian membuat media sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat dalam bentuk printout. Untuk bahan tayang atau presentasi penulis menggunakan Powerpoint dan menambahkan video pembelajaran agar media pembelajaran lebih menarik dan bermakna.
  • Dalam proses persiapan media pendukung, penulis berkolaborasi dengan rekan sejawat dan kepala sekolah untuk meminta saran mengenai media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu menyelesaikan akar masalah.
  • Sumber daya yang diperlukan :

PPL Siklus 1 : internet, kertas, printer, proyektor, gunting dan lem.

PPL Siklus 2 : internet, kertas, printer, proyektor, benda-benda disekitar.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya hasil belajar siswa melalui penerapan model  Problem Based Learning (PBL) yang terintegrasi media powerpoint dan video pembelajaran

Apakah hasilnya efektif Atau tidak efektif?  Mengapa? 

Hasilnya sangat efektif, karena dengan penerapaan Problem Based Learning (PBL) yang terintegrasi powerpoint yang interaktif dapat memudahkan guru untuk menguasai kelas dan membantu peserta didik untuk selalu fokus dengan materi yang dijelaskan oleh tenaga pengajar tersebut serta membuat mereka untuk lebih terlibat dalam proses pembelajaran dua arah yang pada akhirnya akan memberikan pengalaman belajar yang unik bagi peserta didik. Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang sebelumnya, hasil belajar siswa hanya 65% siswa menjadi 80% siswa dapat mencapai KKM.

Pemilihan model pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model PBL sangat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran di kelas dan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:

  • Respon kepala sekolah sangat positif dan mendukung penuh atas kegiatatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
  • Rekan sejawat sangat positif dan antusias, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model pembelajaran yang telah saya laksanakan. Karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
  • Peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang dapat dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran ketika peserta didik memberikan refleksi pembelajaran.

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu : 

Faktor keberhasilan meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan penerapan PBL yang terintegrasi powerpoint yang dirancang interaktif dan menarik sesuai kebutuhan belajar siswa meliputi kesiapan belajar siswa dan minat serta profil belajar murid. Hal yang dilakukan adalah dengan mempelajari sintak-sintak PBL dan merancang presentasi menggunakan animasi dan efek yang menarik serta menambahkan video pembelajaran dalam penyusunan media pembelajaran menggunakan Powerpoint.

Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan

proses aksi PPL 1 dan 2 adalah saya mendapat feedback positif dari siswa dan guru lain serta kepala sekolah dengan adanya penerapan PBL yang terintegrasi Powerpoint dalam pembelajaran. Selain itu semakin memahami bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian, dll agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun