Mohon tunggu...
Annida Putri Gayo
Annida Putri Gayo Mohon Tunggu... -

Bermimpi menjadi seorang "Penulis" :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Asa di ujung Puntung Rokok

29 Oktober 2011   12:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:19 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku diantar dia sampai aku mendapatkan bis untuk pulang kerumah. Dia berdiri mematung sambil mengucap terima kasih dan selamat tinggal. Ketika aku sudah naik ke dalam bis, aku mencari tempat kosong. Aku lebih memilih pojok jendela. Pengamen itu masih berdiri sambil melihat ke arahku. Aku tersenyum dan melambaikan tangan. Dan dia juga melakukan hal yang sama. Pelajaran yang aku dapat, meski dalam keadaan apapun kita harus bersyukur. Menggunakan apa yang sudah tuhan hadiahkan dengan sebaik mungkin karena itulah hadiah termahal yang tuhan beri. Pengamen itu rela mencari uang untuk menyekolahkan anak perempuan yang ia temukan, bukan adik, bukan keluarga, bukan sodara, tapi ia sudi untuk menolong dan menyelamatkan masa depannya. Pengamen itu tetap bahagia dan menggunakan keadaan yang ada dengan rasa syukur dan bahagia. Kuncinya dengan menolong, kita bahagia. Dengan membantu, pintu hati kita akan selalu terbuka. Aku bahagia karena aku pulang dengan membawa pelajaran berharga. Dan aku ingat pesan terakhir dia, “buat saya yang paling seneng adalah bisa berbagi karena dengan berbagi senyum kita tak akan pernah luntur.”

Aku berjanji, jika aku punya waktu luang aku akan kembali menemui pengamen itu. Dan bodoh sekali orang tuanya yang telah membuang dia, karena ternyata dia tumbuh menjadi laki-laki yang mandiri dan hebat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun