Iklan ini melayani kepentingan umum. Jenis iklan non-komersial ini bertujuan untuk mengedukasi, mengedukasi, memberikan tambahan informasi kepada masyarakat luas, dan  menjangkau masyarakat lebih luas.
 Contoh iklan nonkomersial antara lain iklan yang ditujukan untuk menjaga lingkungan dan iklan yang ditujukan untuk membayar pajak.
-Menganalisis Sebuah Iklan Susu Anak
Kami mengambil dari salah satu iklan susu yang ada di Indonesia.
Representasi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak yang Optimal Beberapa  informasi  dalam  iklan  menggiring  pembacanya  untuk  percaya  bahwa  dengan  mengonsumsi  susu  tersebut,  maka  anak  balita  dapat  dipastikan  akan  menjadi  anak  yang  pintar  dan  berprestasi.  Terdapat  penggambaran  bahwa  anak  balita  berumur  dua  tahun  yang  tersebut  dalam  iklan  sudah  dapat  melakukan  kegiatan  motorik  dengan  baik  dan  ini  ternyata  dikarenakan  balita  tersebut  meminum  produk  susu  yang  diiklankan. Pada iklan tersebut ada beberapa adegan yang memperlihatkan kemampuan seorang  anak kecil  memasang  kancing  baju  sendiri,  membantu  ibu  membawa  minuman  untuk  disuguhkan  kepada  para  tamu,  bersalaman  dengan  para  tamu,  dan  juga  tidak  anti-sosial. Suatu  asosiasi  umum  yaitu  anak  pintar  pasti  karena  mengonsumsi  susu  mahal  Maka  produser  menyampaikan  pesan  dalam  iklan  ini  bahwa  untuk  mendapatkan  nutrisi dengan komposisi yang tepat dan dibutuhkan anak, tidak selalu atau tidak semestinya membeli susu  yang  mahal  harganya.  Jadi  harga  susu  yang  lebih  murah  tidak  selalu  berarti  kualitasnya  lebih  rendah daripada merek lain yang lebih mahal harganya. Pendekatan  iklan  ini  mengandung  unsur  baik  informational/rational  appeals  dan  juga  emotional. Unsur informational/rational  appeals  dapat  dilihat  dari  harga  produk  yang  ditawarkan  relatif lebih murah, manfaat yang dapat dirasakan untuk anak-anak balita, competitive advantage dari kandungan  nutrisi  yang  tepat  dan  didukung  oleh  penelitian  yang  valid.  Dari  segi  emotional  appeals, para  konsumen  disodorkan  dengan  karakter  dalam  iklan  anak  balita  yang  sehat,  pintar  dan  menggemaskan,  sehingga  dapat  membangkitkan  keinginan  orangtua,  khususnya  ibu-ibu,  untuk  memiliki anak balita yang seperti itu. Hal tersebut juga memberikan perasaan positif kepada konsumen yang  ditransfer  kepada  merek  tersebut.  Iklan  ini  ingin  membangkitkan  perasaan  senang,  bangga  dan  ingin agar anak balita mencapai prestasi seoptimal mungkin.  Meskipun  banyak  yang  meyakini  bahwa  meminum  susu  bukanlah  satu-satunya  faktor  yang  menjadikan  anak  balita  akan  berkembang  menjadi  anak  yang  pintar  dan  berprestasi,  tetapi  iklan  susu  ini  telah  menggiring  pembacanya  melalui  tanda  yang  disampaikan,  untuk  memercayai  bahwa  produk  susu  ini  merupakan  rahasia  bagi  para  ibu-ibu  yang  menginginkan  anak  balitanya  tumbuh  pintar  dan  berprestasi.
Kemudian melihat dari Warna pada kardus susu yang  dominan  dalam  iklan  ini  adalah  putih,  yang  memperlihatkan  kebersihan,  keterbukaan,  kemurnian  dan  kesan  ruang  yang  lapang,Â
terlihat  dari  warna  furnitur,  dinding,  rak  tempat  simpan  susu,  baju  beberapa  ibu,  dan  warna  baju  anak.  Warna  putih  ini  dikombinasikan dengan warna merah, yang merupakan representasi dari produk susu tersebut. Warna merah  ini  dapat  dilihat  dari  kemasan  kardus  susu,  bantalan  kursi,  warna  minuman,  dan  juga  kancing  baju anak. Menurut suatu penelitian, salah satu kombinasi warna yang dapat meningkatkan kesuksesan iklan adalah merah dan putih (Onkvisit & Shaw, 2009: 215). Kemudian gambar menunjukkan seorang anak  balita  berumur  dua  tahun  memakai  dan  mengancingkan  sendiri  bajunya,  dengan  fokus  pada  kancing yang berwarna merah. Lalu terlihat tiga orang ibu yang bertamu kagum terhadap kemampuan si  balita  dengan  mengungkapkan  kalimat  "wah  baru  dua  tahun  kok  bisa  ya...".  Terdengar  backsoundyang  menggambarkan  isi  pikiran  yang  ada  pada  ibu-ibu,"rahasianya  pasti  vitaminnya  deh.."  dan  "susunya  pasti  mahal...",  dan  kemudian  si  anak  balita  digambarkan  dapat  membawa  minuman  berwarna  merah  untuk  disuguhkan  ke  ibu-ibu  yang  sedang  terheran-heran.  Baru  kemudian  muncul  gambar si ibu balita membuka rak dan terdapatlah satu kardus kemasan susu berwarna merah dengan merek SGM Eksplor Presinutri 3, dan kemudian terlihat ibu-ibu tersebut paham dan mengatakan "ohh SGM  eksplor  rahasianya".  Penggalan  iklan  berikutnya  adalah  berupa  penjelasan  tentang  kandungan  presinutri yang  ada  dalam  susu  kemasan  tersebut  dengan  kalimat  selanjutnya  "agar  si  kecil  selalu  meraih prestasi".
Kemudian warna utama dalam iklan ini adalah putih yang menyampaikan kesan kebersihan, keterbukaan, kemurnian, dan kelapangan. Menurut  penelitian,  kombinasi warna yang dapat meningkatkan efektivitas iklan adalah merah dan putih (Onkvisit & Shaw, 2009: 215).
 Seorang balita berusia dua tahun kemudian ditampilkan mengenakan dan mengancingkan  bajunya, dengan fokus pada kancing  merah. Lalu, ketiga ibu yang datang berkunjung tampak kagum dengan kemampuan bayi tersebut sambil berkata, "Wah, umurnya baru 2 tahun, kok bisa begini?" Ada kebisingan di latar belakang yang mencerminkan pemikiran sang ibu: "Rahasianya pasti vitaminnya dan Susu pasti mahal". lalu balita itu membawakan minuman berwarna merah dan menawarkannya kepada ibu yang terkejut dapat dilakukan.
 Baru kemudian, ketika ibu balita tersebut membuka rak dan muncul gambar berisi kotak susu kemasan  berwarna merah bermerek ****,  ibu-ibu tersebut paham dan berkata, "Ah ternyata minum susu **** yaa".
Cuplikan iklan berikut ini berisi uraian tentang isi susu kemasan susu kemasan, disertai keterangan: "Pastikan si kecil selalu meraih sesuatu".