Mohon tunggu...
Anni Rosidah
Anni Rosidah Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku Arah Cahaya

Jaga Selalu cita-cita dan mimpimu. Jangan Pernah kau padamkan. Mesti setitik, cita-cita dan mimpi itu akan mencari jalannya

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Arah Cahaya Part 11 (Sahabat)

15 Agustus 2023   20:13 Diperbarui: 7 September 2023   16:13 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Hari-hari dilalui Cahaya dengan begitu cepatnya. Saat ini ia sudah memasuki semester enam dan bahkan sudah usai mengikuti KKN.

                Dan seperti biasa, setelah KKN, para mahasiswa sibuk mencari tempat magang yang sesuai dengan jurusannya. Cahaya yang mengambil jurusan Ilmu Komunikasi dengan minat studi Broadcasting memutuskan untuk magang di sebuah radio swasta terbesar di Jawa Timur yang ada di Gresik beserta dua temannya yang lain, yakni Wirya dan Rida. Sementara Noura mengambil magang di salah satu instansi pemerintah yang berada di Surabaya Selatan            

                "Sebenarnya aku kemarin ingin kita bertiga magang di salah satu televisi swasta di Surabaya Barat, tapi antrenya lama," kata Rida dengan agak menyesal kepada Cahaya dan Wirya.

                Meski satu tempat magang, Cahaya, Wirya dan Rida berangkat dari tempat yang berbeda. Cahaya berangkat dari kosnya, sementara Wirya dan Rida berangkat dari rumahnya, Gresik. Dua bulan magang dilalui tanpa terasa. Cahaya dan Wirya, yang dulu teman dekat sekarang tampak canggung. Entah apa sebabnya. Mungkin karena banyak teman yang menganggap mereka mempunyai hubungan, sedangkan sebenarnya, mereka hanya teman saja.

                Suatu hari, seminggu sebelum masa magang habis. Kepala program radio tempat Cahaya magang meminta laporan akhir magang disertai contoh program acara yang dibuat oleh masing-masing peserta magang dalam bentuk laporan file rekaman suara. Cahaya yang tidak punya alat untuk merekam suara akhirnya meminta Wirya untuk menemani membeli recorder di salah satu mall besar di Surabaya utara. Setelah selesai magang, sore itu Wirya pun mengiyakan. Di dalam angkutan, mereka tak banyak berbincang seperti biasanya. Hanya saling diam tanpa berbicara apa-apa. 

                Setelah mendapatkan apa yang diperoleh, akhirnya Cahaya berterimakasih kepada Wirya karena telah menemaninya membeli recorder yang dibutuhkannya.

                "Kamu pulang ke kos atau ke rumah?" tanya Cahaya kepada Wirya.

                "Ke Gresik," jawab Wirya.

"Terima kasih sudah diantar," ucap Cahaya.

                "Iya, gak apa-apa. Sama-sama," ucap Wirya.

Akhirnya mereka pun berpisah karena tujuannya berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun