Gadis berambut ungu muda itu terlihat terengah-engah, ia menatap cermin latihan, esok ia harus sudah bisa menguasai gerakan-gerakan yang menurutnya susah karena konser tour pertamanya telah tiba.
Ia kembali berlatih sembari menyanyi, tetapi hampir menuju chorus, musik berhenti tiba-tiba, gadis itu menoleh melihat siapa yang mematikan musik, Monday, kakaknya sekaligus CEO Love Agency.
"Ini sudah hampir larut malam, sepertinya sudah 2 minggu berturut-turut kau tidur larut malam, besok sudah tour pertamamu, Rain."
Gadis itu bernama Rain. Rain menggeleng, "aku masih belum terlalu menguasai beberapa gerakan, kak. Ini tour pertamaku dan aku harus sempurna."
Monday melipat kedua tangannya dan menatap tajam kepada Rain yang dibalas oleh anggukan Rain, "baiklah, aku akan istirahat."
Rain berkemas, ia merapihkan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas, ia berjalan menghampiri kakaknya.Â
"Kak apa idol itu tidak boleh mempunyai kelemahan ya?"
Monday merangkul Rain, "Rain, idol juga manusia, lihat apa ada kakak menekan para idol disini untuk berlatih keras sampai larut malam?"
Rain menggeleng.
Monday menghentikan langkahnya dan melepas rangkulan, pria itu menarik Rain dan memeluknya, "kamu pasti bisa, tidak ada seorang kakak yang menekan terus menerus adiknya, dan ingat emang idol itu dituntut harus sempurna, tetapi idol juga seorang manusia, mempunyai rasa lelah dan rasa kemanusiaan lainnya, Rain, jika ingin menangis, menangislah sekarang juga, esok kau harus tampil cantik."
Rain sontak membalas pelukan Monday. "Kak!... doakan... aku besok.. lancar.."