Lelaki kopi tiba-tiba datang menawarkan hatinya yang seluas Semesta,
Semesta dari dimensi lain yang belum pernah ada,Â
di dalamnya ada belantara,
tempat yang sempurna untuk sembunyikan rasa.
pokok pokok dengan akarnya yang menjalar menembus jiwa yang keras,
daun- daunya yang rimbun membungkus luka yang menganga.
ranting ranting yang menjuntai menyamarkan cinta yang patah.
'aku tak mau menangis sendiri',Â
protes hati.
menangislah bersama,
angin pun bersuara.
perkara cinta tak bisa dibiarkan sendirian,
ia akan membabi buta berlarian,
ia baru berhenti setelah menabrak tembok karang.
Kita, hanyalah petualang,Â
yang numpang lewat di suatu masa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI