Berdasarkan informasi yang tertera pada lama resmi www.skkmigas.go.id, sektor hulu migas memberikan kontribusi pada negara US$ 5,5 Miliar atau setara dengan Rp. 78, 2 Triliun, dan penerimaan ini merupakan 76,2 persen dari target penerimaan yang sebelumnya telah ditetapkan pada APBN 2021 yakni sebesar US$ 7,8 Miliar.
Taslim menyebutkan, dengan kondisi harga minyak dunia yang tengah meningkat, bisa mendorong mitra SKK Migas, yakni Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar manaikkan nilai investasinya. Dimana proyek-proyek yang sebelumnya ditinggalkan bisa segera direalisasikan, mengingat proyek ini memiliki keekonomian harga US$50 atau US$60 per barel.
Sementara itu, Sekretaris Migas Hulu Jabar (MUJ) Muhammad Sani mengatakan pihaknya memiliki program Ekplorasi dan Produksi Migas (E&P Migas) untuk mendukung tercapainya target SKK Migas di tahun 2030 mendatang. Melalui wawancara via surel dengan penulis, Sani menyebutkan pihaknya melakukan serangkaian program dalam peningkatan produksi migas di Jabar.
"Saat ini kami tengah menjalin kerjasama pengelolaan lapangan migas yang dikelola PT. Pertamina  EP di Jabar. Sejauh ini sudah menyatakan minat tersebut dan sedang dalam proses tender di Pertamina," kata Sani saat dihubungi Penulis via Whattsap.
Tak hanya itu, MUJ Jabar juga tengah melakukan optimalisasi sumur-sumur migas melalui penerapan teknologi EOR, dan untuk pilot project program ini dilakukan di Jambi. Sani juga mengungkapkan, pihaknya melakukan evaluasi sumur-sumur migas di Jabar beserta aplikasi teknologinya. Termasuk penyediaan Rig untuk pengeboran dan produksi migas.
Dalam proses bisnisnya, MUJ melalukan beberapa proses pengelolaan produksi migas diantaranya pengelolaan WK ONWJ (PI 10%) yang bekerja sama dengan PHE ONWJ, pengelolaan PLTMH CIrompang yang bekerja sama dengan PT Tirta Gemar RIpah, pengadaan Rig, pengadaan ketenagalistrikan (listrik premium), jasa konstruksi jaringan gas, serta distribusi gas bumi (LPG).
Berdasarkan rilis yang diunggah di website MUJ, dukungan produktivitas migas pun, tampak pada keberhasilan MUJ dalam meraih laba sebesar  Rp. 152 miliah di tahun 2020. Hal ini sekaligus menunjukan bahwa laba MUJ terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dipengaruhi oleh keberhasilan MUJ dalam mengembangkan bisnis selain usaha pengelolaan partisipasi interes (PI) di Wilayah Kerja Migas Offshore North West Java (ONWJ).