Mohon tunggu...
Nat
Nat Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi selow

kuliah sambil chill

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tuntutan Kerja Jurnalisme Online, Wajib Hukumnya Cepat dan Tepat

4 Mei 2020   13:00 Diperbarui: 7 Mei 2020   10:22 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses jurnalisme kini semakin erat kaitannya dengan teknologi digital. Jurnalis online sebagai sumber daya utama dalam proses produksi konten kini dituntut untuk memiliki berbagai keahlian dan kompetensi khusus.

Perkembangan Dinamis Jurnalisme Berorientasi Digital

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini memiliki dampak yang signifikan bagi dunia jurnalisme. Kegiatan jurnalisme yang bertujuan untuk memberikan informasi yang faktual, menarik, dan terpercaya bagi masyarakat kini tidak hanya terbatas dengan menggunakan media konvensional seperti media cetak, televisi, dan radio.

Pekerja media juga semakin ditantang dalam kompetisi pasar dan audiens yang kini mengantui berbagai media yang mulai bertransisi pada proses menuju masyarakat yang berorientasi digital. Inilah yang menjadi tantangan utama bagi jurnalis menurut Elza Astari Retaduari, selaku Aisisten Redaktur Detik.com. Sebagai praktisi jurnalisme online, Elza mengakui banyaknya tantangan yang ia hadapi. Berikut adalah tantangan dari proses jurnalisme online di era digital ini menurut Elza.

Kecepatan dan Akurasi

Dalam proses jurnalisme online kecepatan menjadi hal yang utama yang harus diperhatikan. Jurnalis online harus segera mengunggah beritanya segera setelah peristiwa yang diberitakan terjadi. Kecepatan merupakan salah satu keunggulan utama dari media online dibandingkan dengan media konvensional, sehingga keunggulan dalam hal kecepatan ini harus dijaga.

Meskipun demikian, kecepatan harus dibarengi dengan akurasi. Berita yang cepat namun tidak akurat tidak akan berarti apa-apa. Akurasi dari informasi menjadi esensi yang penting dalam berbagai produk jurnalisme.

Jangan sampai kita pengennya cepat tapi salah - Elza Astari Retaduari

Karena adanya tuntutan akan kecepatan, seorang jurnalis online bisa menulis berita Ketika ia masih ada di lokasi peristiwa pada saat itu juga. Karena adanya tuntutan kecepatan ini terkadang berita online hanya terdiri dari 4 paragraf dan itu sudah cukup yang paling penting adalah informasi yang disampaikan akurat dan bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

Multitasking

Kemampuan untuk multitasking ketika meliput berita menjadi salah satu tuntutan utama bagi jurnalis. Kemampuan ini akan mendukung kemampuan kecepatan dan ketepatan.

"Antara kita ngerekam, sambil denger, sambil ngetik berita, kadang-kadang nanya juga kan (kepada narasumber)." -- Elza Astari Retaduari

Tahan Banting dan Kekuatan mental

Dengan tuntutan kecepatan dan akurasi, jurnalis online harus siap utuk bekerja dibawah tekanan dan dalam waktu yang sempit. Tuntutan mengenai kecepatan jangan sampai memengaruhi tuntutan akan akurasi. Berita online akan sangat cepat tersebar ketika sudah diunggah maka akurasi juga akan menguji ketanan jurnalis.

 Keteguhan dari seorang jurnalis juga akan diuji ketika jurnalis bertemu dengan narasumber yang kurang bersahabat. Menjadi seorang jurnalis berarti bertemu dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang dan tabiat sehingga kekuatan mental yang dimiliki haruslah kuat.Selain itu stamina fisik harus dimiliki oleh jurnalis karena sebagai jurnalis, mereka harus cepat meliput di banyak lokasi dan harus selalu dalam keadaan prima ketika bertemu dengan narasumber.

"Ada istilahnya round-up, kita siapkan malam hari untuk pagi harinya" -Elza Astari Retaduari

Kerja Dalam Tim

Meskipun jurnalis sering kali dipandang sebagai pekerjaan yang dilakukan sendirian dan sering dianggap pekerjaan yang tidak terlalu mementingkan kerja dalam tim, dalam kenyataannya tidaklah demikian. Jurnalis harus selalu menjaga relasi dengan rekan-rekan mereka di media dan channel-channel lain. Karena di dalam media teradpat banyak devisi perkerjaan dengan jobdesk yang beragam namun saling melengkapi.

"Kalau reporternya (video) 20 detik tidak ada ya kita sendiri yang harus ngerekam videonya."

Hasil Akhir Konten yang Multimedia

Jurnalis meskipun pekerjaan utamanya adalah menulis, namun dengan kondisi tuntutan teknologi digital mereka juga harus mampu menghasilkan konten yang mulitmmedia.

"Foto itu wajib diambil ya ketika meliput peristiwa"

Setidaknya kemampuan mendasar untuk mengambil berbagai jenis konten dalam bentuk yang multimedia harus dimiliki oleh jurnalis online.

Peran Media Sosial dalam Kerja Jurnlaisme Online

Selain dalam pembuatan konten berita, jurnalisme di era digital juga tidak akan terpisahkan dengan media sosial sehingga selain beralih ke bentuk digital, media juga perlu untuk masuk dalam platform media sosial untuk menjaring audiens dalam jumlah yang lebih banyak. Maka dari itu selain membuat konten yang lebih relevan dengan era digital kini, media juga perlu untuk mengembangkan strategi pengelolaan media sosial.

Penyampaian berita juga harus dikemas menjadi konten media sosial juga memerlukan strategi yang tepat sasaran menurut Meliyanti Setyorini selaku Head of Content and Engagement di Detik.com. Cara pengelolaan dan perencanaan media sosial menurut Meliyanti adalah sebagai beritkut:

Menentukan KPI (Key Performance Indicatior)

Memahami KPI dari media sosial sangat penting karena setiap media sosial memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penting untuk mengetahui traffic, engagement, dan branding media.

"KPI ditentukan oleh masing-masing platform yang kita gunakan" -- Meliyanti Setyorini

Mendefinisikan audiens

Perlu untuk memahami usia, lokasi, dan SES (Socio-Economic Status) dari audiens kita.

"Ini dilakukan untuk menyesuaikan isi artikel yang dijadikan konten di sosial media" 

Pengemasan Media & Proses Pengunggahan

Ketika sudah memahami audiens, maka pengemasan berita bisa disesuaikan dengan audiens kita. Waktu mengunggah konten juga bisa direncanakan juga untuk optimalisasi. Jenis berita yang berbeda akan dikemas dan diunggah dengan cara yang berbeda pula di sosial media. Breaking news ketika sudah diunggah ke web online maka, di waktu yang bersamaan, bisa diunggah ke media sosial pula

Analisa Hasil

Ketika konten sudah diunggah, hasil yang didapatkan juga harus dipelajari ulang dalam bentuk analisa untuk mengukur keberhasilan konten dalam meraih audiens yang dituju.

Melanjutkan Strategi Konten yang Berhasil

Jika berdasarkan analisis hasilnya baik, maka lanjutkan Kembali strategi tersebut atau bisa juga dengan dirombak ulang hingga menemukan strategi yang tepat.

Tertarik jadi pekerja media online?

Memang banyak tuntutan bagi pekerja media online tapi semuanya itu bisa ditaklukan jika kita selalu terbuka untuk belajar dan selalu mencoba. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengembangkan hard skill dan soft skill dalam persiapan untuk menjadi pekerja media online di masa mendatang. Jangan patah semangat dan selalu belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun