Mohon tunggu...
Annas Solihin
Annas Solihin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Content Writer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SDN Rangkah VI/168 Surabaya: Membangun Keterampilan Berbahasa Siswa Melalui Implementasi Literasi Dasar

19 September 2024   01:43 Diperbarui: 19 September 2024   01:55 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterampilan literasi, terutama keterampilan berbahasa yang mencakup membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan, adalah fondasi dari keberhasilan akademik dan sosial seseorang. Literasi tidak hanya tentang kemampuan membaca dan menulis secara teknis, tetapi juga memahami, mengapresiasi, dan menerapkan informasi yang diperoleh melalui kegiatan tersebut. Di sekolah dasar, pengembangan keterampilan literasi dasar menjadi fokus penting karena masa inilah fondasi kemampuan belajar siswa dibentuk.

Dalam tulisan ini, kita akan mengeksplorasi praktik literasi dasar yang diterapkan di SDN Rangkah VI/168 Surabaya, berdasarkan hasil observasi di kelas dan wawancara dengan guru dan siswa. Kita akan melihat bagaimana keterampilan berbahasa dilatih di ruang kelas dan bagaimana guru serta siswa menghadapi tantangan dalam mengembangkan literasi tersebut.

 

Pentingnya Literasi Dasar dalam Pendidikan Dasar

Pentingnya literasi dasar dalam dunia pendidikan tak bisa dipungkiri lagi. Literasi adalah keterampilan yang menjadi dasar untuk mempelajari hampir semua disiplin ilmu. Seperti yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara, tokoh pendidikan Indonesia, literasi bukan hanya tentang mampu membaca atau menulis, tetapi juga untuk berpikir kritis dan memahami dunia di sekitar kita.

Menurut penelitian UNESCO, kemampuan literasi memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan sosial-ekonomi seseorang. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan berbahasa di sekolah dasar menjadi penting, tidak hanya untuk mempersiapkan siswa menghadapi pendidikan formal di tingkat yang lebih tinggi, tetapi juga dalam mempersiapkan mereka menjadi anggota masyarakat yang produktif.

Namun, di balik pentingnya literasi, banyak sekolah masih menghadapi berbagai tantangan dalam mengajarkan keterampilan literasi dasar secara efektif. Inilah yang kemudian menjadi fokus pada observasi dan wawancara yang dilakukan di SDN Rangkah VI/168 Surabaya.

 

Observasi Praktik Literasi di Kelas

Pada tanggal 12 September 2024, saya melakukan observasi di kelas IV di SDN Rangkah VI/168 Surabaya, di bawah bimbingan guru Siti Fatimah Barocha, S.Pd. Fokus observasi ini adalah keterampilan berbahasa yang mencakup empat komponen utama: membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Berikut adalah beberapa temuan utama dari observasi tersebut.

Membaca: Siswa terlihat sangat antusias ketika guru memberikan waktu untuk membaca secara mandiri. Aktivitas membaca ini biasanya dilakukan di awal pelajaran sebagai cara untuk memperkenalkan topik yang akan dibahas. Sebagian besar siswa menunjukkan kelancaran dalam membaca teks sederhana, tetapi ada beberapa yang membutuhkan bantuan lebih lanjut dalam memahami isi teks. Ini menunjukkan pentingnya penguatan pemahaman membaca sebagai bagian dari pengajaran literasi dasar.

Menulis: Kemampuan menulis siswa cenderung bervariasi. Beberapa siswa mampu menulis kalimat atau paragraf sederhana dengan cukup baik, tetapi yang lain masih perlu bantuan dalam menyusun kalimat yang logis dan koheren. Guru sering memberikan tugas menulis yang sederhana, seperti menulis kesimpulan dari bacaan atau membuat catatan singkat. Namun, tantangan yang ditemukan di sini adalah motivasi siswa dalam menulis, yang masih lebih rendah dibandingkan kegiatan berbicara dan membaca.

Berbicara: Kegiatan berbicara mendapatkan perhatian yang cukup dari guru. Diskusi kelompok kecil sering dilakukan untuk melatih siswa dalam menyampaikan pendapat mereka. Dalam observasi, terlihat bahwa siswa lebih nyaman berbicara dalam kelompok daripada di depan kelas. Hal ini mungkin berkaitan dengan kepercayaan diri siswa, di mana berbicara di depan umum masih menimbulkan rasa canggung bagi sebagian dari mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun