Mohon tunggu...
Annas Maulana
Annas Maulana Mohon Tunggu... Administrasi - Pena Impian

Pena Goresan Tinta Emas Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik "Putut Nonok"

19 April 2020   21:37 Diperbarui: 19 April 2020   21:54 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon beringin dalam bahasa dayaknya Putut Nonok oleh Obi Seprianto

Di balik pohon, mata bercahaya tengah malam tidak lagi terlihat, hilang tergerus dan hanyut dalam zaman moderenisasi. Miopia pun sudah menyelimuti masyarakat setempat sehingga mata bercahaya  yang takut dengan manusia. 

Simpang Naneng adalah salah satu nama Desa yang berada di tengah Kabupaten Barito Timur, Provinsi kalimantan tengah yang berbatasan langsung dengan Desa Dayu dan Desa Kandris. Tentunya posisi Desa Simpang Naneng sangat strategis, disebabkan jalan rayanya yang digunakan masyarakat sehari-hari, juga sebagai jalan lintas antar Provinsi dan antar Kabupaten/Kota.

Tentu sudah dapat dipastikan selain jumlah masyarakatnya,rumah/bangunan selalu meningkat setiap tahunnya, selalu terjadi juga perjumpan ataupun melihat hal-hal yang sifatnya baru ditemukan. Hal baru yang dimaksud seperti fashion dalam berpakaian, mengetahui merek dan kegunaan make up (kaum hawa) ,level/tingkatan kelas makanan orang kota tidak menjadi hal yang tabu, aksesoris, handphone dan standar orang dikatakan sukses tidak absolut lagi, serta membuka  pola berpikir masyarakat menjadi dinamais dan senantiasa menerima perubahan.

bahkan tanpa disadari masyarakat setempat ada yang menelan mentah-mentah perubahan tanpa disharing terlebih dahulu. Tidak terkecuali cerita mistik yang berkembang ditengah masyarakat dan diakui, sekarang mengalamai perubahan ke arah kemunduran (ketidak percayaan) dikalangan masyarakat "sekarang kabur dari penglihatan bahkan sunyi dari pendengaran".

Ketika melewati jalan lintas Kota Tamiang Layang -- Kota Ampah di Kabupaten Barito Timur dapat dipastikan melewati Desa Simpang Naneng . Tanpa disadari, mereka telah melintasi salah satu tempat yang dapat membuat jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Letaknya berada ditengah Desa Simpang naneng dan tepatnya disamping kiri dan kanan kantor Desa tersebut , terdapat  sebuah hutan  yang masih asri dan terawat dipenuhi  pepohonan yang berukuran sedang dan besar.

Hutan tersebut biasa dipanggil masyarakat asli Desa Simpang Naneng  dengan sebutan Putut Nonok dalam bahasa indonesia  Pohon beringin, karena didalam hutan tersebut terdapat pohon beringin yang besar sebagai simbol/tanda hutan tersebut, Hutan tersebut merupakan lahan milik kepala Desa Simpang Naneng sekarang.

Memang banyak sekali cerita yang disambung dari mulut ke mulut (tutun temurun) di tambah beberapa pengalaman saya sebagai masyarakat asli Desa Simpang Naneng, memang banyak kejadian aneh diluar daya nalar kita sebagai manusia.  mulai dari kecelakaan tunggal, tabrakan sampai ada yang ditabrak mengakibatkan orang meninggal dunia kejadian tersebut terjadi dalam beberapa tahun dibelakang.

Dari peristiwa yang terjadi tidak ada yang dapat menjawab atau menguraikannya secara spesifik dan mudah dimengerti  bagaimana yang terjadi sebenarnya atas kejadian disekitar hutan Putut Nonok Desa Simpang naneng Kab. Barito Timur.

Berangkat dari pengalaman saya tentang Hutan Sekitar Putut Nonok/Pohon Beringin. Waktu masih berusia  15 tahuan tepatnya menginjak kelas 2 SMP, pada malam harinya seperti biasa setelah selesai ibadah orang muda kami kumpul sejenak khusus anak laki-lakinya untuk bercerita dan membahas apa yang ingin dilakukan.

Tiba-tiba salah satu diantara kami mengusulkan untuk mencari buah taitungen atau "durian hutan berukuran kecil dengan duri yang lebih rapat" ,karna waktu itu bertepatan musim buah di Desa Simpang Naneng  dan desa-desa lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun