"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al Isra: 27).
Dikutip dari laman quran.kemenag.go.id, tafsir ayat tersebut adalah bahwa Allah mencela perbuatan membelanjakan harta secara boros. Orang-orang pemboros dalam ayat ini adalah mereka yang menghambur-hamburkan harta bendanya dalam perbuatan maksiat yang tentunya dii luar perintah Allah. Namun Allah juga melarang hambanya untuk berlaku kikir (pelit) hal ini dijelaskan dalam
وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا
"Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar."
Karena sejatinya segala harta yang kita miliki akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Hal ini selaras dengan hadis berikut.
Dari Abi Barzah AL-Asalmi RA bahwa Nabi bersabda, “Tidak akan melangkah dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga dirinya akan ditanya oleh Allah SWT tentang umurnya untuk apa umur tersebut dia habiskan? tentang ilmunya apakah yang telah diperbuat dengan ilmu tersebut, tentang hartanya dari manakah dia dapatkan dan kemanakah disalurkan.” (Sunan Turmudzi: 4/612 no; 2426).
- Rentan terkena penyakit hati
Berselancar di media sosial membuat kita dengan mudah memantau aktivitas orang lain, hal ini membuat kita rentan terkena penyakit hati seperti sombong, hasad, iri dengki, gibah, berkomentar yang tidak pantas atau menyakiti hati orang lain bahkan yang lebih parahnya kita dapat mendapatkan penyakit ain atau memberi penyakit ain kepada orang lain. Selain itu foto dan identitas diri kita juga terancam digunakan untuk hal-hal yang tidak terpuji. Berikut adalah ayat Al-Qur'an dan Hadist yang mendukung.
وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
“Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” (QS At Taubah: 125)
Dalam sebuah riwayat juga dijelaskan :
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ