Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak JK, Ini Alasan "Minoritas" Lebih Kaya dari "Mayoritas" [Bagian-2]

26 Mei 2017   17:19 Diperbarui: 2 Juni 2017   17:20 3194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lha pejabatnya yang notabene “Mayoritas” mau tidak? Hehe...

Kita sendiri yang tidak mau, tapi menyalahkan kemiskinan negeri ini ke orang lain, lucu bukan?

Para elite politik harus menyadari, bahwa setiap korupsi = mengambil uang dari kaum sendiri = menjadi penyebab kemiskinan Indonesia dan kaum sendiri.

Kalau korupsi/“partner in crime” dengan pengusaha sesama “Mayoritas” boleh ga? Hahaha pertanyaan menarik, karena itulah yang terjadi sekarang.

Ada sekelompok elite politik yang berusaha untuk berkuasa dengan kedok membela “Mayoritas”, tetapi faktanya, selama puluhan tahun kemarin, mereka bukan hanya “doing nothing” untuk membantu kaumnya yang miskin,

Mereka adalah BAGIAN terbesar dari 70 tahun pemerintahan yang menyebabkan kaumnya sendiri miskin, mengambil untung untuk diri sendiri dan menguntungkan “Minoritas!"

+ dengan sengaja, sistematis, terstruktur dan masif selama puluhan tahun “membiarkan” rakyatnya sendiri tetap lulusan SD agar kekuasaan dan korupsi mereka awet.

Tidak percaya? Lihat quote Soekarno di gambar atas, baca referensi links di bawah dan nantikan Trilogi Bagian-3 (jumat depan).

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Semoga Hati dan Pikiran yang bersih membuka mata hati kita, bahwa kita semualah penyebab kemiskinan di negeri ini, dengan terus terpesona dan memilih elite politik yang sama turun temurun.

"If we always do what we've always done, we will always get what we've always got"

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun