Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi dan Korupsi

9 Desember 2016   18:01 Diperbarui: 9 Desember 2016   18:47 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk pemberantasan setelah kejadian korupsipun cukup mudah, hanya dengan:

  • pemberlakukan sistem pembuktian terbalik atas kekayaan pejabat
  • hukuman minimal 5 tahun tanpa remisi
  • denda berkali lipat hingga miskin, maka selesailah korupsi di Indonesia.

Kenapa mudah tapi pembuat UU (wakil rakyat) tidak mau memberlakukan seperti ini? Jawab sendiri, hehe.

Mungkin mereka menunggu didemo dulu seperti 212, hahaha...

Sayangnya yang demo kurang antusias kalo tentang korupsi, mungkin karena penggerak demo biasanya oknum politik juga? hehe

Untuk saat ini yang bisa cepat diimplementasikan adalah digitalisasi birokrasi + pembatasan penarikan uang tunai, itu sudah sangat cukup untuk menghabisi korupsi di Indonesia.

Sayangnya Pak Jokowi sadar doank, tapi tidak jelas kapan kerja kerja kerjanya, meski dapat kita pahami karena 2 tahun pertama ini kita menghadapi banyak kesulitan krisis ekonomi global, belum lagi godaan si mantan dan si rival, hehe..

Makanya janganlah seorang presiden diganggu-ganggu, sudah terpilih, biarlah dia bekerja fokus selama 5 tahun, isu apapun juga tidak akan selesai-selesai kalau presidennya sibuk ngurusin perpecahan politik.

Masih ada 3 tahun, mudah-mudahan modal kesadaran bahwa pencegahan adalah bagian terbesar pemberantasan korupsi dapat segera diimplementasikan dalam kebijakan dan sistem birokrasi elektronik secara besar-besaran ke seluruh wilayah Indonesia...

Tinggalkan jejak terobosan pemberantasan korupsi yang tidak terlupakan Pak Jokowi, semangat :)

#FridayIntermezzo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun