Kemacetan di Jakarta semakin menjadi-jadi, terutama setelah 3 in 1 dihapus. Banyak cagub yang menawarkan solusi mengatasi kemacetan Jakarta yang sudah bertahun-tahun tidak ada obatnya, bahkan "wanita emas" dengan yakin mengklaim bisa mengatasi kemacetan Jakarta dalam 1 tahun.
1 tahun mah terlalu lama, di artikel ini akan dibahas mengatasi kemacetan Jakarta hanya dalam 1 bulan, tidak masuk akal? Hehehe... baca saja lebih lanjut..
Seperti kita ketahui bersama, angkutan massal adalah solusi utama kemacetan. Opsi menaikkan pajak kendaraan bermotor 3-5x lipat seharusnya salah satu cara jitu menekan laju pasokan kendaraan baru di jalan, tetapi ini kebijakan kurang populer yang ditolak banyak pihak, jadi tinggalkan ide ini dulu.
Angkutan massal LRT, MRT semua masih dalam proses pembuatan, yang ada sekarang hanya busway, yang selama ini juga sering macet jalurnya karena diserobot banyak kendaraan lain (lihat gambar diatas), jadi bagaimana mengatasi kemacetan hanya dengan busway?
Prinsip yang paling utama adalah = bebaskan jalur busway dari kendaraan lain..
Prinsip mudah tetapi sulit dijalankan selama ini meskipun sudah dikasih denda 1 juta bagi penerobos jalur busway, palang masuk, pembatas tinggi dll. Semua tidak jalan, karena niat pemprov DKInya yang juga tidak jelas dan tidak konsisten dalam pengadaan palang dan pembatas.
Selain itu, kalah juga dengan pengendara jakarta yang super nekad, orang asing saja mengatakan Jakarta seperti "jungle", hihihi...
Lalu harus bagaimana donk?
Mudah banget, putar balik jalur busway supaya melawan arus kendaraan biasa ! Dijamin tidak akan ada lagi yang mau masuk ke jalur busway kecuali pengen "berciuman" dengan hidung busway, wkwkwk...
Hasilnya? Jalus Busway steril seketika!
Nah setelah jalur busway steril, maka tinggal beli bus sebanyak2nya atau bisa juga integrasi dengan bus-bus umum yang ada sekarang. Pada saat jalur busway lancar jaya, otomatis mobil/motor berkurang dan beralih ke busway.Â