Suatu tanggung jawab yang sangat penting, strategis sekaligus berbahaya..
Dan lucunya, BPKÂ justru "menelanjangi" dirinya sendiri dengan :
-ketua yang dari partai, bahkan bekas ketua banggar DPR, entah masih ada berapa pejabat lagi yang juga orang partai?
-ketua yang mempunyai perusahaan asing abal2 di negara bebas pajak, hahaha....
Yang audit keuangan negara, malah uangnya berusaha ditaruh di luar negeri supaya tidak teraudit, wkwkwk..
Skakmat, seandainya KPK mau masuk ke 1 kasus ini saja, melakukan pembuktian terbalik ke harta si ketua, maka dijamin semua orang akan kalang kabut berusaha "cut loss" alias diusahakan hanya kena 1 orang saja dan tidak merembet ke lainnya, karena kalo merembet, habislah semua.
Ga usah naif deh, bilang puluhan tahun jujur tidak ada masalah, emang ada lembaga seperti itu di Indonesia? Bahkan di dunia saja juga tidak ada! Wong Mk saja yang mulia terhormat juga terbukti ada yang korup. ga usah jauh2, emang kita pas sekolah dulu bukannya marak jual beli nilai-raport, dll? ngaku aja deh, hehe...
Apalagi ini raport laporan keuangan yang menunjukkan indikasi adanya kerugian negara/korupsi/tidak. Menggunakan logika raport saat sekolah itu tadi saja tidak masuk akal kalo semuanya lurus-lurus saja, apalagi ini tentang duitttttt.Â
Jadi, memang tidak ada jalan lain, bila kita peduli dengan Indonesia, maka kita harus fokus ke BPK..Â
Bukan hanya fokus ke Ahok, bodoh kalo demi Ahok, lalu kita melepaskan kesempatan "bersih-bersih" BPK..
Bukan hanya meminta ketua BPK mundur, ngapain mundur lalu seperti "papa minta saham" yang tetap berkeliaran dan berkuasa dimana-mana? Jangan2 yang bikin petisi itu malah kubu ketua BPKnya sendiri sebagai alasan untuk mundur dan menghindar? Hahaha...