Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

(Friday Ideas-9) Kotak Pandora BPK Mulai Terbuka?

15 April 2016   11:04 Diperbarui: 15 April 2016   17:45 1610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kotak Pandora, sumber gambar : www.nationalenquirer.com"][/caption]

BPK mendadak menjadi sorotan publik :

  • karena dibilang "ngaco" sama Ahok..
  • ketuanya terseret Panama Papers..
  • Haji Lulung "terselip lidah" mengatakan BPK tidak pernah tidak bohong..

Lihat disini website tribun 

Hahaha menarik bukan?

Menariknya adalah poin 1 memang pernyataan manusia, tetapi poin 2 dan 3 jelas "kebetulan" yang tak terduga.

Seakan-akan Tuhan ingin berbicara melalui Panama Papers yang waktunya sangat tepat dan melalui mulut H.Lulung.. bahwa ada yang salah dengan BPK, luar biasa bukan?

Kita kesampingkan kasus sumber waras, sudah bosan ratusan orang dan media membahasnya. Emang kalo Ahok salah kenapa? Tinggal tangkap saja, selesai sudah.. 

Ahok hanya seorang kepala daerah, tidak lebih.. memang heran ada kepala daerah masuk penjara KPK? Ga heran sama sekali, sekarangpun didaerah lain banyak yang tetap korupsi dan tetap berkeliaran (tidak masuk penjara), karena kapasitas KPK yang terbatas dan banyaknya kepentingan politik. 

Nah, tetapi kalau BPK yang "bersalah", baik karena terbukti laporan "ngaco","bisa dipesan" ataupun banyak harta pejabatnya bermasalah, maka ini adalah malapetaka bagi Indonesia, karena apa?

Karena ini bisa jadi jaringan "mafia audit" dan kasus korupsi terbesar di Indonesia! (melibatkan ratusan hingga ribuan kepala daerah/pejabat lainnya selama puluhan tahun).

Singkatnya, BPK adalah kebalikan dari KPK, bila KPK menetapkan tersangka, maka BPK secara tidak langsung menetapkan siapa yang "bersih" dan "tidak perlu disidik".

Suatu tanggung jawab yang sangat penting, strategis sekaligus berbahaya..

Dan lucunya, BPK justru "menelanjangi" dirinya sendiri dengan :

-ketua yang dari partai, bahkan bekas ketua banggar DPR, entah masih ada berapa pejabat lagi yang juga orang partai?

-ketua yang mempunyai perusahaan asing abal2 di negara bebas pajak, hahaha....

Yang audit keuangan negara, malah uangnya berusaha ditaruh di luar negeri supaya tidak teraudit, wkwkwk..

Skakmat, seandainya KPK mau masuk ke 1 kasus ini saja, melakukan pembuktian terbalik ke harta si ketua, maka dijamin semua orang akan kalang kabut berusaha "cut loss" alias diusahakan hanya kena 1 orang saja dan tidak merembet ke lainnya, karena kalo merembet, habislah semua.

Ga usah naif deh, bilang puluhan tahun jujur tidak ada masalah, emang ada lembaga seperti itu di Indonesia? Bahkan di dunia saja juga tidak ada! Wong Mk saja yang mulia terhormat juga terbukti ada yang korup. ga usah jauh2, emang kita pas sekolah dulu bukannya marak jual beli nilai-raport, dll? ngaku aja deh, hehe...

Apalagi ini raport laporan keuangan yang menunjukkan indikasi adanya kerugian negara/korupsi/tidak. Menggunakan logika raport saat sekolah itu tadi saja tidak masuk akal kalo semuanya lurus-lurus saja, apalagi ini tentang duitttttt. 

Jadi, memang tidak ada jalan lain, bila kita peduli dengan Indonesia, maka kita harus fokus ke BPK.. 

Bukan hanya fokus ke Ahok, bodoh kalo demi Ahok, lalu kita melepaskan kesempatan "bersih-bersih" BPK..

Bukan hanya meminta ketua BPK mundur, ngapain mundur lalu seperti "papa minta saham" yang tetap berkeliaran dan berkuasa dimana-mana? Jangan2 yang bikin petisi itu malah kubu ketua BPKnya sendiri sebagai alasan untuk mundur dan menghindar? Hahaha...

Solusi alternatif ada 2:

1.BPK harus menerapkan pembuktian terbalik atas semua pejabatnya.. dengan laporan terbuka sehingga rakyat bisa menilai apakah laporan mereka ok/tidak, bukan dinilai oleh lembaga lain apalagi orang partai.

Mereka bukan bertanggung jawab kepada menkeu/presiden, tetapi ke rakyat, sudah sepantasnya laporan harta juga ke rakyat, 

Kalau yang memeriksa keuangan saja sudah ga jelas hartanya dari mana, kita masih mau percaya laporannya?

2. Lupakan masa lalu karena jaringan korupsi sudah terlalu mendarah daging di negeri ini. Izinkan dan ampuni semua pejabat BPK yang lama untuk mundur massal bila mereka tidak mau pembuktian terbalik dan membuka harta, setidaknya kedepan BPK benar2 bisa diisi oleh orang baru yang sudah siap untuk transparan.

Tuhan sudah berkendak dengan mengirim banyak tanda, bahkan Ahok dan kasus sumber waraspun (bersalah/tidak), termasuk tanda dari yang Kuasa untuk membuka kunci kotak Pandora BPK..

Kalau gubernurnya bukan Ahok, dijamin semua hanya manggut2 bilang BPK "dewa", contohnya seperti mantan wagub yg di ILC kemarin..

Kesempatan "bersih-bersih" tidak akan datang 2x, BPK belum tentu bersalah, tetapi bila BPK tetap ngotot tidak mau pembuktian terbalik untuk seluruh pejabatnya, maka secara tidak langsung, mereka mengakui "mafia audit" itu ada...

gitu aja kok repot..

 

#BersihbersihBPK

#FridayIdeas

 

Catatan :

Kotak pandora sudah terbuka dengan fakta ketua yang terseret Panama Papers, kita bukannya berusaha membuka semua dan membersihkannya, tetapi malah sibuk menembaki orang yang turut membukanya (Ahok), siapa yang gila disini? Ahok bila salah, tangkap saja, emang dia masuk penjara/tidak, ada efeknya ke Indonesia atau kita? Kok kita yang ribut pake banget.

tetapi membersihkan BPK... = membersihkan seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun