[caption caption="Rekaman Papa Minta Saham, sumber gambar : merdeka.com"][/caption]Berikut adalah rangkuman poin2 menarik, ada yang penting, aneh, mengejutkan dari transkrip Papa Minta Saham, cukup panjang percakapannya, mencapai 2 jam (nomor transkrip dan nomor halaman berdasarkan link di tribunnews.com).
Transkrip -1 Perkawinan, Penerimaan dan Otsus Papua
- (hal4) Pertanyaan apakah Freeport support pernikahan anak Jokowi?, dijawab tidak oleh MS (artinya meski tidak terjadi di anak Jokowi, praktek gratifikasi membayar/sponsor event2 keluarga pejabat itu jamak terjadi di Indonesia, seperti kejadian di kasus SDA juga, sayang jarang tersentuh KPK).
- (hal5) Pak MR membiayai pesta perkawinan anak pak Syafruddin. (siapa Syafruddin? Ketik Syafruddin di google, info akan muncul di baris pertama, hehe...).
- Jokowi minta penerimaan dari freeport harus naik karena menurut beliau pendapatan dari freeport hanya 8 trilyun/tahun, sedangkan otsus (otonomi khusus?) 35 trilyun? Benarkah? Lalu kemana 35trilyun untuk papua selama puluhan tahun ini?
- (hal7) SN mengatakan tidak mungkin divestasi saham freeport 51% seperti yang diminta SS (artinya kalau Indonesia nanti akhirnya tidak dapat 51%, kita tahu siapa/kelompok mana yang harus bertanggung jawab hehe).
Â
Transkrip -2 Saham PLTA untuk Luhut
http://lampung.tribunnews.com/2015/12/02/bangun-plta-di-papua-riza-bilang-sahamnya-untuk-luhut
- (hal3) Itu rahasia kita ber-empat' (jelas 4 orang aktor yang dimaksud adalah SN, MR, MS, LP)
- (hal2 dan 5) Investasi/Saham PLTA patungan, LP 49%, 51% Freeport (karena dikatakan freeport tetap mengendalikan perusahaan dan harga = freeport yang 51%).
Â
Transkrip -3 Saham Ambillah 11%, yang 9% untuk JK
http://lampung.tribunnews.com/2015/12/02/saham-ambbilah-11-persen-yang-9-persen-untuk-pak-jk
- (hal2) Presiden ada yang dipikirkan untuk kedepan, presiden mendengar "pak Jusuf Kalla itu kan terjadi begitu", "masak Jusuf Kalla terus", "Presiden ada ganjalan" (terjadi apa maksudnya yang terus menerus dengan JK sehingga mengganjal presiden? Hehe).
- (hal2-3) Karena itu kita harus "menutupi dan mempercantik" (kayak bikin kue tart aja, haha).
- (hal3) Pengalaman SN dan LP mengajukan apapun ke presiden, selalu 99% goal, contoh proyek arab (wah proyek arab yang mana nih yang sudah goal?).
- (hal3) Darmo itu dibayar dan dimaintenance MR.
- (hal3) Jokowi dekat sekali dengan Luhut.
- (hal4) MR ingin menyarankan ke LP, supaya LP jangan mengambil keseluruhan 20%, 11% saja, 9% nya untuk JK, supaya tidak ribut. (catatan : ini bukan saham untuk perorangan, bisa artinya saham diberikan ke perusahaan swasta milik LP/JK atau saham kosong, baca http://www.kompasiana.com/annamelody/siapa-bos-dibalik-papa-minta-saham_56550fd50523bd54048b4568 untuk contoh kasus minta saham freeport yang sudah pernah dilakukan ARB)
- (hal5) Menurut SN, LP ketemu Jim Bob (petinggi freeport) 4 tahun lalu di USAÂ dan sudah membicarakan tentang saham saat itu?
Â
Transkrip -4 Provinsi Dajjal
http://lampung.tribunnews.com/2015/12/02/riza-sebut-papua-provinsinya-dajjal
Banyak dibahas masalah teknis smelter yang intinya infrastruktur harus dibangun di Bintuni-Papua dulu, sebelum smelter. Masalah geografis, cost, pembebasan lahan dan tidak adanya kepastian hukum sehingga MR mengatakan provinsi dajjal (entah papua/padang yang dimaksud).
Â
Transkrip - 5 Jokowi Koppig (bahasa belanda artinya keras kepala)
http://lampung.tribunnews.com/2015/12/02/setya-novanto-sebut-jokowi-koppig-yang-artinya-ndablek
- (hal4-5) Apa (saja) yang kita inginkan bisa, Darmo yang bertugas presentasi ke presiden setiap hari, seeeeet, action dan semua beres 1-2 minggu.
- (hal5) "freeport jalan, bapak hepi, kita hepi, kumpul2, main golf beli private jet" (dibikin lirik lagu bagus juga nih, wkwkwk)
- (hal6) Untuk acara kumpul2 diatas, paling 1 juta dollar (dikit amat bro? Hahaha..).
- (hal7) MR: "Saya yakin Freeport pasti jalan. Kalau sampai Jokowi nekad nyetop, jatuh dia" (ini ramalan atau ancaman pak?)
- (hal7) SN mengatakan Presiden Jokowi koppig (keras kepala) dan membahayakan "kita" (SN dan kelompoknya), contoh kasus PSSI, dimana Jokowi keras kepala melanjutkan pembekuan PSSI untuk kebangkitan sepak bola Indonesia.
- (hal7) tvONE masuk juga disini dikatakan biasanya laris manis karena tayangan bola.
- (hal7) Ada kata rekayasa disana (ternyata selain tukang catut, masih ada jabatan lain, tukang rekayasa, hahaha).
Â
Transkrip - 6 Contoh Kasus Jokowi Keras Kepala (tentang calon kapolri)
- (hal1) Menurut SN, Jokowi kalo egonya pas ketinggian, ngerusak. Semakin dihantam semakin nekad (wah asyik punya presiden nekad, daripada ga punya nyali, hehe).
- (hal1) MR kenal Jokowi sudah lama dan mendukung Jokowi nyapres? (mungkin karena ingin menjodohkan Hatta dengan Jokowi spt di transkrip no 8 dibawah?)
- (hal1) MR rutin meeting mingguan-dua mingguan dengan BG dan HP selama 1 tahun sebelum Jokowi nyapres, dan ikut-ikut mengatur strategi "ganti baju" entah apa artinya, yang pasti Jokowi alot/sulit diatur, haha (satu lagi poin yang lumayan baik, meski ada poin aneh ngapain sampai meeting rutin, padahal MR pendukung Prabowo, double agent?).
- (hal2) Jokowi tidak peduli kehendak Mega (wah sip pak presiden, bu Mega aja dicuekin, apalagi sponsor lainnya ya, hehe)
- (hal2) Mega maki-maki Jokowi di Solo, di depan semua pimpinan KIH (wah bu, jangan keras-keras sama "anak" donk, ntar kalo kawin lari sama kmp gimana hayo? Hahaha).
- (hal2) SN mengatakan Jokowi g***, s****f, kekuatannya apa kok berani melawan Mega (wah pak kapolri, ini SN bisa kena pasal hate speech nih, ayo ditindak, wkwkwk).
- (hal2) Padahal BG adalah pendukung Jokowi dan turut memenangkan Jokowi.
- (hal3) Noken papua seharga 500 milyar? (wow tidak jelas, pihak mana yang bayar, karena ada kata2 "noken kita habis", kayak token listrik aja ya? hahaha, pemahaman penulis yang bayar adalah pihak yang kalah, sudah bayar segitu tapi noken habis karena Tito (kapolda papua saat itu) mendukung Jokowi? Karena itu Jokowi minta Tito di Jakarta?)
- (hal3) Sekali lagi MR mengakui Jokowi "alot", sulit orangnya (good job mr president).
- (hal5) MR mengundang LP dan semua pimpinan KMP untuk bertemu bersama, karena mereka pengusaha harus "cari makan", jadi sebaiknya sekarang dukung Jokowi saja sd 2019, nanti 2019 baru dibalas. Ekonomi sudah hancur, kalo ribut terus, pusing kepala (patut diapresiasi, sadar juga mereka ya, hehe).
Â
Transkrip - 7 Pengusaha Berdarah-darah di Zaman Jokowi
http://lampung.tribunnews.com/2015/12/02/setya-novanto-ungkap-jokowi-batasi-gerak-jusuf-kalla
- (hal1) MR dan SN sepakat, kalo JK yang jadi presiden, "terbang kita" (terbang = ekonomi terbang melesat? Atau kelompok KMP/Beringin yang terbang? Entahlah, hehe).
- (hal2) Jokowi mulai membatasi kewenangan JK (menurut SN).
- (hal2) Pajak zaman Jokowi gila-gilaan, pengusaha/perusahaan banyak yang komplain (lha kok target tetap ga tercapai, ada apa ini?).
- (hal3) Menurut SN, Presiden itu senang meresmikan, setelah itu ga jalan dan diserahkan ke JK (hahaha kreatif presiden kita, work smart)
- (hal3-4) Tidak jelas maksudnya, ada kalimat menarik di "Indonesia nasibnya jelek", "mendingan karena Jokowi", "tapi pengusaha berdarah" (pemahaman penulis, karena ada Jokowi, nasib Indonesia mendingan, tapi nasib pengusaha berdarah-darah di zaman Jokowi?).
- (hal5) Contoh2 pengusaha gulung tikar karena kebijakan kabinet kerja.
- (hal5) MR : "tapi pak, kita muter-muter, tetap dia (Jokowi) presiden pak" (hahaha sadar juga dia, mudah2an menginspirasi para haters untuk sadar bahwa diputer bagaimanapun juga tetap Jokowi presiden kita sekarang, hehe).
- (hal6) SN dan MR mengatakan rakyat selalu menganggap Jokowi benar, semua salah menteri bukan presiden (ya iyalah bro, baru tahu ya? Kalo mau selalu benar, jadilah presiden, bukan menteri, apalagi ketua dpr, hahaha).
- (hal7) Abis ngomel banyak, sekarang bilang Jokowi sudah baik (piye toh mas? hehe).
- (hal7) Marciano bantu Prabowo?
- (hal7) MR bersama Prabowo muncul di rumah Polonia (rumah milik MR, tempat Prabowo deklarasi nyapres) = MR mendukung Prabowo-Hatta di pilpres kemarin.
- (hal7-8) 500milyar lewat? (untuk membantu PS-HR nyapres?)
Â
Transkrip -8 Pilpres, Harmoni dan Para Menteri
http://lampung.tribunnews.com/2015/12/02/jokowi-dulunya-lebih-pilih-hatta-rajasa-jadi-cawapres
- (hal1) MR berkata, seandainya dulu duit (500 milyar di transkirp no 7 diatas) dibagi di 2 kubu pilpres (main 2 kaki), maka hepi dia, tinggal duduk dan main golf saja di singapura, aman, tapi karena sudah "sahabat lama" jadi tidak baik kalo ditinggal (artinya 500 milyar itu hanya utk PS-HR, dan dia menyesali itu, hehe).
- (hal1) Sahabat MR adalah Hatta
- (hal1) MR ingin menjodohkan Jokowi dengan Hatta di pilpres kemarin, tapi Mega menolak.
- (hal2) MR yang mengusahakan KMP dan Presiden harmonis (juru damai, patut diapresiasi lagi nih orang, hehe).
- Halaman berikutnya tidak jelas, SS disebut-sebut juga disana, bertemu SN juga?
- (hal5) Presiden pusing dengan SS, Jonan, Andrinof?
Â
Kesimpulan dari transkrip di atas adalah :
- Penguasa dan Pengusaha itu simbiosis mutualisme dari zaman batu hingga kapanpun juga dan di negara manapun juga, hanya transparansi sistem dan kewajiban transaksi non tunai yang dapat mencegahnya.
- Perebutan kekuasaan itu (pilpres, pilkada, pemilihan kapolri dst) pasti keras, banyak permainan di semua pihak (yup semua, tidak mungkin ada pihak yang 100% lugu dan bersih kalo sudah membicarakan kekuasaan).
- Kasus Papa minta saham dan hampir semua permasalahan negeri ini berasal dan berputar-putar di "pohon beringin".
- Harus diapresiasi MR berjasa "mendamaikan" KMP dengan KIH (Presiden) melalui LP dan SN juga (mungkin saja kita sudah "perang saudara" sekarang kalo tidak ada mereka bertiga? hehe).
- Dan dengan alasan yang sama, kedamaian Indonesia, semua elite politik pada akhirnya akan berpelukan seperti teletubbies di kasus SN ini, .. (prediksi penulis, meski berakhir teletubbies, tapi SN pasti mundur).
Â
Politik itu take and give, untuk mendapatkan sesuatu, harus ada yang dilepaskan/harga yang dibayar = semuanya panggung sandiwara, tidak ada absolut benar/salah.
Bersyukur ternyata melalui rekaman ini kita tahu, Jokowi itu "anak bandel" dan "alot" yang tidak nurut ke siapa-siapa (semua sponsor gigit jari, hahaha).
Bersyukur pula pengusaha berdarah-darah di awal zaman Jokowi, artinya zona nyaman mereka mulai terganggu = ada perubahan... meski diakui tidak baik bila menekan pengusaha/ekonomi terlalu keras, harus bertahap.
Dan tetap bersyukur Jokowi-JK yang menang pilpres kemarin..
karena seburuk-buruknya Jokowi-JK, tetap saja kita sudah terhindarkan dari "keadaan yang lebih buruk"... (dimana kasus papa minta saham tidak akan pernah terkuak, karena papa besar sudah jadi menteri utama dan papa-papa kecil menteri2nya, wkwkwk).
Â
#mengawalPapaMintaSaham
Â
Artikel terkait :
http://www.kompasiana.com/annamelody/siapa-bos-dibalik-papa-minta-saham_56550fd50523bd54048b4568
http://www.kompasiana.com/annamelody/negara-autopilot-vs-many-pilots_5652b77d5a7b6118051738cb
http://www.kompasiana.com/annamelody/kisah-inspiratif-belut-berjas-kuning_564a950f307a613105a24805
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H