Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Negara Autopilot vs Many Pilots

23 November 2015   14:07 Diperbarui: 19 Desember 2015   09:17 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Negara Autopilot, sumber gambar : sinergitas,wordpress.com"][/caption]

Benar sekali yang dikatakan Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro di ARTIKEL INI, bila pemerintahan Sby sering dikatakan autopilot karena banyaknya "pembiaran" yang terjadi, di pemerintahan Jokowi justru many pilots, semua kelompok ingin mengatur dan berkuasa.

Istilah autopilot dan many pilot sangat menarik...

Mengapa bisa terjadi autopilot? Karena pemerintah satu suara dan mengikuti arus... apa saja permintaan berbagai kelompok kepentingan difasilitasi (kompromi), sehingga pemerintahan berjalan seperti air mengalir, damai, tenang dan menghanyutkan...

Mengapa bisa terjadi many pilots? Karena semua kelompok kepentingan merasa turut berjasa menjadikan Jokowi presiden, sehingga semua merasa "memiliki" Jokowi.

Bukan hanya papa yang minta saham, tapi mama, paman, bibi, sepupu dst. bahkan KMP yang kelihatannya berseberangan, tetapi justru merasuk paling dalam di kabinet Jokowi secara diam-diam, hal ini dapat kita lihat dari :

1. Jusuf Kalla - mantan ketua umum partai beringin (sesepuh)

2. Luhut - mantan waketum dewan pembina beringin (sesepuh)

Kantor PT Toba Sejahtera milik Luhut ada di lt 17 Wisma Bakrie 2 (kok bisa ngantor disana ya? hehehe)

Luhut bisa dikatakan "pencari bakat" Jokowi, karena beliau yang menemukan "potensi" Jokowi pertama kali dengan mengajak beberapa jenderal ke solo tahun 2009.

http://news.detik.com/lapsus/2891650/rahasia-kedekatan-jokowi-luhut

3. Rini Soemarno - mantan komisaris PT Bakrie Telekom (lagi-lagi bakrie, hehe)

Konon, ada 14 menteri yang ada di tangan RS (anak-anak asuh beringin?), baca disini, entah isu saja/benar, yang pasti adalah fakta bahwa dia mantan direksi group bakrie :

http://www.kompasiana.com/sjamkamaruzzaman/membongkar-permainan-rini-ical_55547ff5739773151490554c

Di LUAR KABINET pun semua tetap bernuansa beringin...

1. Paloh - mantan calon ketum umum beringin

2. Setya Novanto - ketua DPR yang lagi-lagi dari beringin juga

3. Prabowo - menantu orba/beringin itu sendiri

Perlu dicatat, Prabowo - JK - Luhut adalah orang-orang yang "memaksa" Megawati mencalonkan Jokowi menjadi Gubernur DKI.

http://www.rmol.co/read/2012/03/15/57623/Loh,-Kok-Malah-Prabowo-Subianto-yang-Ngotot-Ajukan-Jokowi-dibanding-Megawati-

Bisa dibayangkan di mana posisi Jokowi? Di tengah hutan beringin! hahaha...

Jadi siapa donk yang berkuasa di Indonesia saat ini? KIH kah? wkwkwk.... Sebagian kabinet, ekonomi, hukum, politik, keamanan, bumn, esdm, dpr, oposisi, semua berwarna kuning !

Kasihan banget sebenarnya dengan PDIP, entah terlalu lugu/apa, selalu di PHP-in, begitu banyak penikam dari belakang, penyalip di tikungan dst.

Setidaknya PDIP sekarang sudah mulai berusaha merebut "anak emas" nya kembali dengan masuknya Pramono Anung dan Rizal Ramli.

Papa dan Mama Jokowi

Jadi bila melihat "silsilah keluarga politik" Jokowi diatas, Jokowi punya banyak papa mama, setidaknya ada 5 papa dan 2 mama (belum papa mama di belakang layar) yang ikut berperan atas "kelahiran" Jokowi...

Jadi pertanyaannya, anak siapakah sebenarnya Jokowi ini? jangan2 dia "anak kmp" yang berbaju kih? wkwkwk...

Benar-benar "menggemaskan" ya presiden kita kali ini...diperebutkan banyak orang, bahkan Sby dan Amienpun berusaha menjadi papa, meski masih malu2...

Jadi begitulah, sinetron perebutan hak asuh akan terus berlanjut hingga minimal 4 tahun lagi, kita rakyat hanya bisa menonton papa-mama yang saling serang dan membuka topeng masing-masing... (semoga tidak sampai kena pasal KDRT ya, hahaha)

Dan kita hanya bisa berdoa, sang anak bisa tersadar, bahwa papa mama di atas semuanya adalah papa mama tiri (yang suka pulsa dan saham) dan sewaktu-waktu bisa berubah, menindas, membuang bahkan bisa berakhir menjadi engeline...

Tersadar... bahwa papa mama dia yang asli adalah rakyat kecil... 

Akhir kata negara many pilots tetap lebih baik daripada autopilot, di negara autopilot, penumpang (rakyat) tertidur dan tidak tahu dibawa kemana...

Di negara many pilots, penumpang (rakyat) tergoncang karena arah pesawat yang berubah terus dan sering terjadi turbulensi (kehebohan), sehingga semua penumpang terbangun dan melek mengawasi pilotnya...

Tentu kemungkinan untuk sampai di tempat tujuan yang benar menjadi lebih besar bila kita ikut melek...

 

So, fasten your seatbelt.... akan banyak turbulensi didepan...

 

sumber :

http://news.detik.com/lapsus/2891650/rahasia-kedekatan-jokowi-luhut

http://www.kompasiana.com/sjamkamaruzzaman/membongkar-permainan-rini-ical_55547ff5739773151490554c

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun