Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Negara Autopilot vs Many Pilots

23 November 2015   14:07 Diperbarui: 19 Desember 2015   09:17 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasihan banget sebenarnya dengan PDIP, entah terlalu lugu/apa, selalu di PHP-in, begitu banyak penikam dari belakang, penyalip di tikungan dst.

Setidaknya PDIP sekarang sudah mulai berusaha merebut "anak emas" nya kembali dengan masuknya Pramono Anung dan Rizal Ramli.

Papa dan Mama Jokowi

Jadi bila melihat "silsilah keluarga politik" Jokowi diatas, Jokowi punya banyak papa mama, setidaknya ada 5 papa dan 2 mama (belum papa mama di belakang layar) yang ikut berperan atas "kelahiran" Jokowi...

Jadi pertanyaannya, anak siapakah sebenarnya Jokowi ini? jangan2 dia "anak kmp" yang berbaju kih? wkwkwk...

Benar-benar "menggemaskan" ya presiden kita kali ini...diperebutkan banyak orang, bahkan Sby dan Amienpun berusaha menjadi papa, meski masih malu2...

Jadi begitulah, sinetron perebutan hak asuh akan terus berlanjut hingga minimal 4 tahun lagi, kita rakyat hanya bisa menonton papa-mama yang saling serang dan membuka topeng masing-masing... (semoga tidak sampai kena pasal KDRT ya, hahaha)

Dan kita hanya bisa berdoa, sang anak bisa tersadar, bahwa papa mama di atas semuanya adalah papa mama tiri (yang suka pulsa dan saham) dan sewaktu-waktu bisa berubah, menindas, membuang bahkan bisa berakhir menjadi engeline...

Tersadar... bahwa papa mama dia yang asli adalah rakyat kecil... 

Akhir kata negara many pilots tetap lebih baik daripada autopilot, di negara autopilot, penumpang (rakyat) tertidur dan tidak tahu dibawa kemana...

Di negara many pilots, penumpang (rakyat) tergoncang karena arah pesawat yang berubah terus dan sering terjadi turbulensi (kehebohan), sehingga semua penumpang terbangun dan melek mengawasi pilotnya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun