Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Tragis Ibu Masak Batu, Salah Siapa?

3 November 2015   15:25 Diperbarui: 4 November 2015   17:56 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, seperti keluarga Pak Andun ini pasti akan pakai kb juga, mereka sendiri pasti mikir, masa mau dilanjutkan sampai anak ke 17?

Jadi semua orang pasti akhirnya mengendalikan kelahiran juga dengan berbagai cara, hanya sadarnya yang terlambat. Setelah anak ke 5-6-7 dan tidak bisa makan, baru sadar.

Sudah sangat jelas jumlah anak sangat berkaitan dengan tingkat pendidikan dan kesehatan anak-anak tersebut. Bila anak Pak Andun 2 orang, mungkin mereka sekarang sudah makan nasi 3x sehari dan bisa sekolah hingga smu bahkan kuliah.

Jatah 1 butir telur untuk berdua, harus dimakan bertujuh. Bila ini terjadi puluhan tahun, bisa dibayangkan perbedaan gizinya?

Sekarang mereka harus "makan batu", makan 1x/hari, tidak sekolah dst, lalu kita berteriak kenapa indonesia miskin dan dijajah asing? 

Mereka akan tertawa terbahak-bahak melihat kita yang lucu dan lugu... setiap hari hanya bisa demo, berdebat dan terus beranak pinak menduplikasi kemiskinan... 

http://news.detik.com/berita/3060665/kisah-ibu-masak-batu-kapolres-cianjur-pak-andun-kerja-serabutan-masih-kami-bantu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun