Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setahun Jokowi - 7 Sarang Koruptor Dibasmi

21 Oktober 2015   12:29 Diperbarui: 21 Oktober 2015   12:29 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Illegal fishing adalah perampokan secara terang-terangan yang dilakukan luar negeri, dalam negeri dan birokrat pemerintah kita sendiri selama bertahun-tahun. Ribuan kapal merampok di depan mata kita dan dibiarkan begitu saja.

Tanya kenapa dan kemana saja kita selama ini?

  1. Izin Satu Pintu dan Deregulasi Besar-besaran

Slogan "bila bisa dibuat sulit kenapa harus dipermudah", sudah mendarah daging di indonesia. Setiap meja = 1 amplop. Ribuan amplop harus disiapkan pengusaha bila ingin investasi di Indonesia.

Sekarang? Dijamin penjualan amplop berkurang drastis dan semua pejabat kena penyakit kanker, alias kantong kering, hahaha...

  1. PSSI

Sarang mafia bola yang selama ini menghambat prestasi sepak bola kita sehingga rangking 177 di FIFA (lhanya lebih baik dari kutub utara kali ya? hahaha) dibekukan dan persepakbolaan ditata kembali.

  1. E-budgeting

E-budgeting yang menjadi kontroversi di DKI antara Ahok dan DPRD adalah cikal bakal sistem yang akan diterapkan di seluruh indonesia. Ditunggu saja, dijamin para kepala daerah dan dprd akan mengalami elnino panjang, hahaha..

  1. Dwelling Time

Dwelling time = puncak gunung es dan sarang korupsi birokrasi. Bayangkan 18 kementerian terlibat dengan kerugian 700 trilyun/tahun!

Rajawali ngepret telah diutus kesana, kita lihat saja hasilnya nanti... Bila ini berhasil dibasmi, maka gunung es itupun akan terbelah dan de-birokratisasi mengguncang hingga level bawah.

  1. Import Illegal dan Mafia Impor Bermodal Kuota

63% produk yang beredar di Indonesia adalah illegal, kata mantan menteri perdagangan Rahmat Gobel. Hal ini telah masuk radar Jokowi, dan koordinasi sudah dilakukan untuk mengawasi bea cukai dan pelabuhan lebih ketat lagi.

Dalam hal mafia impor, 7 samurai pengimpor garam dibasmi hanya dengan 1 kebijakan impor menggunakan tarif, bukan lagi kuota. Sistem ini jelas membuat mafia impor barang lainnya gemetar dan tidak bisa tidur semua sekarang... hehehe..

Masih banyak sarang koruptor yang harus dibasmi kedepan, karena selama ini Indonesia memang produsen sarang koruptor, sayangnya kok tidak laku diexpor ya? hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun