[caption caption="Tikus Koruptor, sumber gambar : lawangsewupost.blogspot.com"][/caption]
Disaat semua hujatan menyerbu karena kasus KPK vs Polri dan revisi UU KPK, rakyat tidak menyadari bahwa Jokowi diam-diam sedang memberantas sarang koruptor !
Ya SARANG KORUPTOR, bukan menangkap 1-2 tikus koruptor yang gemuk seperti yang biasa dilakukan KPK.
Rakyat selama ini sudah terbuai dengan "infotainment show berjudul KPK dengan Jaket Oranyenya", terutama di masa kepemimpinan AS dan BW yang selalu menetapkan tersangka dengan hingar bingar di TV.
Rakyat senang dan ikut berpesta pora setiap ada tikus2 gemuk berbaju oranye ditangkap, mereka lupa bahwa sarang tikusnya masih ada bahkan makin banyak dan beranak pinak.
Itu namanya pengalihan isu dan pembodohan, seakan2 korupsi sudah diberantas dengan 1-2 menteri dan pejabat yang ditangkap, tetapi negara tetap porak porandan dan bocor ribuan trilyun.
Jokowi berbeda, dia langsung mentargetkan untuk mengebom sarang-sarang koruptor, koruptorpun kocar-kacir dan kepanasan, mereka sekarang berlari kesana kemari menungganggi banyak kelompok, lsm, dpr bahkan KPK itu sendiri.
Berikut adalah sarang-sarang koruptor yang sudah mulai diobrak-abrik oleh Jokowi di tahun pertama :
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Petral adalah sarang mafia migas yang mengkontrol harga BBM dalam negeri dan menyebabkan subsidi BBM ribuan trilyun. Uang rakyat selama ini mereka sedot dan rakyat dibikin tidak sadar dengan buaian subsidi BBM.
Puluhan tahun beroperasi tidak ada satupun presiden yang berani menyentuh Petral, kini... pesta pora itu menjadi masa lalu dan terhenti hanya dalam waktu 6 bulan pemerintahan Jokowi, ya hanya 6 bulan!
Satu kebijakan petral ini saja = puluhan tahun kerja KPK ! Tanya kenapa dpr, kpk, dan kita selama ini memilih aman dan menjauhi Petral?
- Illegal Fishing
Illegal fishing adalah perampokan secara terang-terangan yang dilakukan luar negeri, dalam negeri dan birokrat pemerintah kita sendiri selama bertahun-tahun. Ribuan kapal merampok di depan mata kita dan dibiarkan begitu saja.
Tanya kenapa dan kemana saja kita selama ini?
- Izin Satu Pintu dan Deregulasi Besar-besaran
Slogan "bila bisa dibuat sulit kenapa harus dipermudah", sudah mendarah daging di indonesia. Setiap meja = 1 amplop. Ribuan amplop harus disiapkan pengusaha bila ingin investasi di Indonesia.
Sekarang? Dijamin penjualan amplop berkurang drastis dan semua pejabat kena penyakit kanker, alias kantong kering, hahaha...
- PSSI
Sarang mafia bola yang selama ini menghambat prestasi sepak bola kita sehingga rangking 177 di FIFA (lhanya lebih baik dari kutub utara kali ya? hahaha) dibekukan dan persepakbolaan ditata kembali.
- E-budgeting
E-budgeting yang menjadi kontroversi di DKI antara Ahok dan DPRD adalah cikal bakal sistem yang akan diterapkan di seluruh indonesia. Ditunggu saja, dijamin para kepala daerah dan dprd akan mengalami elnino panjang, hahaha..
- Dwelling Time
Dwelling time = puncak gunung es dan sarang korupsi birokrasi. Bayangkan 18 kementerian terlibat dengan kerugian 700 trilyun/tahun!
Rajawali ngepret telah diutus kesana, kita lihat saja hasilnya nanti... Bila ini berhasil dibasmi, maka gunung es itupun akan terbelah dan de-birokratisasi mengguncang hingga level bawah.
- Import Illegal dan Mafia Impor Bermodal Kuota
63% produk yang beredar di Indonesia adalah illegal, kata mantan menteri perdagangan Rahmat Gobel. Hal ini telah masuk radar Jokowi, dan koordinasi sudah dilakukan untuk mengawasi bea cukai dan pelabuhan lebih ketat lagi.
Dalam hal mafia impor, 7 samurai pengimpor garam dibasmi hanya dengan 1 kebijakan impor menggunakan tarif, bukan lagi kuota. Sistem ini jelas membuat mafia impor barang lainnya gemetar dan tidak bisa tidur semua sekarang... hehehe..
Masih banyak sarang koruptor yang harus dibasmi kedepan, karena selama ini Indonesia memang produsen sarang koruptor, sayangnya kok tidak laku diexpor ya? hahaha...
Melihat 7 hal diatas, dan kita mengatakan Jokowi tidak anti korupsi dan bahkan pro koruptor? Hahaha...
Apa yang dilakukan Jokowi ini justru membuat mata kita terbelalak, apa yang dikerjakan pemerintahan2 yang lalu? Dpr dan bahkan KPK?
- Dimana mereka semua saat ribuan kapal lewat di depan mata merampok ikan kita?
- Dimana mereka saat pengusaha harus melewati ribuan meja alias amplop?
- Dimana mereka saat Petral menguras uang rakyat?
- Dimana mereka saat kita dibanjiri produk import illegal?
Dimana mereka semua selama ini? Apakah ukuran kacamatanya salah sehingga semua di atas tidak terlihat? Hahaha...
Kenapa KPK selama ini tidak berani mendekati petral, pelabuhan dll? Kenapa mereka tidak menyerang langsung ke sarang koruptor tetapi menunggu tikus2 gemuk yang tersesat dan menangkap 1-2 ekor?
KATA PENUTUP
Ya Jokowi tidak anti korupsi, itu sudut pandang dan jeritan para koruptor. Anti korupsi itu menurut koruptor adalah :
"JANGAN SAMPAI KORUPSI DICEGAH ! (kpk jangan ngurusi pencegahan), karena bila dicegah kami tidak akan bisa korupsi lagi.
Korupsi biarlah terjadi, nanti setelah kami korupsi, KPK hanya perlu menangkap tikus2 gemuk yang sedang apes dan ketahuan saja, paling juga hanya ketangkep beberapa ekor, jangan kuatir kami beranak pinak dengan cepat kok... hahaha"
Dan kita rakyat bahkan para tokoh negeri dengan lugu bertepuk tangan tanpa sadar membela mereka... hahaha speechless da...
Benar kata RJ Lino, negara ini benar-benar sudah tidak ada harapan, orang nekad mati-matian untuk negara dan orang baik malah dibui... koruptor dibiarkan tumbuh subur dimana-mana...
Buka mata dan telinga... buka pikiran dan hati... maka kita akan melihat.. a new hope itu (Jokowi) nyata sedang beraksi..
Jangan biarkan dia sendiri, karena dukungan rakyatlah yang memegang kunci...
Â
Sumber :
http://finance.detik.com/read/2015/05/13/123647/2914024/1034/petral-bubarÂ
Sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/12/19/celah-bagi-pemburu-rente-migas-akan-ditutup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H